Guru Besar Unpad : Harusnya Denny Indrayana & Sudi Silalahi Beri Masukan Yang Obyektif, Karena kan Sebagai Presiden, SBY Bisa Saja Kurang Paham
27 - Sep - 2010 | 03:04 | kategori:PolitikJakarta. Seputar Nusantara. Jaksa Agung Hendarman Supandji telah diberhentikan oleh Presiden SBY. Kini, kekuasaan Jaksa Agung sementara dipegang oleh Wakil Jaksa Agung, Darmono. Akibatnya korps Adyaksa tersebut kini hanya bisa menjalankan fungsi adsministratif semata. “Ibaratnya, hidup enggan, mati tak mau,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara (HTN), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Gde Pantja Astawa saat berbincang-bincang, Minggu, (26/9/2010) malam. Pepatah ini diungkapkan karena Darmono hanya sebagai pejabat sementara (pjs) yang hanya mempunyai kewenangan administratif semata. Adapun wewenang penting dan strategis seperti melakukan pencekalan orang dan penetapan status tersangka pada kasus besar menjadi lumpuh.
” Sekarang hanya administrasi saja. Mengurus surat-menyurat atau gelar perkara. Tapi kalau untuk kasus yang menarik perhatian publik seperti kasus Century dan Sisminbakum, pjs tak bisa berbuat,” tegasnya.
Meski terlambat, Gde menilai langkah pengangkatan Darmono sebagai pjs Jaksa Agung tepat. Tapi dia menyayangkan keterlambatan ini yang semestinya tak boleh terjadi.
“Itu kan masalah simpel. Yang saya tangkap ada kesan Asal Bapak Senang (ABS). Harusnya Denny Indrayana dan Sudi Silalahi memberi masukan yang obyektif karena kan sebagai Presiden, SBY bisa saja kurang paham,” tutup Gde. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis
- KaBIN Diganti Jelang Pelantikan Presiden
- 2 Orang Pengeroyok Wartawan Ditangkap
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir