Tidak Perlu Studi Banding ke Luar Negeri, DPR Bisa Gunakan Jasa PPI
30 - Sep - 2010 | 13:00 | kategori:PolitikJakarta. Seputar Nusantara. Studi banding ke luar negeri anggota DPR yang menghabiskan ratusan miliar rupiah per tahun dinilai sebagai pemborosan uang negara. Untuk meminimalisir anggaran, DPR sebenarnya bisa meminta bantuan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang ada di luar negeri untuk melakukan riset. “Kalau mahasiswa yang melakukan, hasilnya tidak sekadar informasi, tapi riset,” kata Direktur Eksekutif Pedoman Indonesia Fadjroel Rachman dalam diskusi di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2010). Fadjroel mencontohkan, apa yang dibawa Panja RUU Pramuka Komisi X DPR dari Afsel, Korsel dan Jepang, hanyalah informasi, bukan riset. Sebab, anggota DPR hanya melihat seragam dan bagaimana kepanduan bisa bertahan di 3 negara itu.
“Jangan-jangan anggota DPR, nggak tahu bedanya riset dan informasi. Kalau Undang-undang ya harus riset lah. Kalau cuma informasi, nggak perlu ke luar negeri, lewat internet juga bisa,” cetus Fadjroel. Mantan aktivis mahasiswa ITB ini menjelaskan, PPI juga sudah terorganisir di seluruh dunia, sehingga sangat dimungkinkan jika DPR meminta jasa riset dari mereka.
Peneliti hukum dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandri, mengatakan, UU 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, tidak mengatur tentang studi banding. Namun, hal itu diatur dalam Pasal 143 ayat 3 Tata Tertib Anggota DPR.
“Dalam Tatib, studi banding disebut sebagai salah satu metode, jadi sebenarnya tidak wajib,” kata Ronald. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis
- KaBIN Diganti Jelang Pelantikan Presiden
- 2 Orang Pengeroyok Wartawan Ditangkap
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir