DR. IR. H. Lili Asdjudiredja, SE, Ph.D : Dana Peserta Rp 4,9 Triliun Yang Mengendap di PT. Jamsostek Harus Diusut
12 - Okt - 2010 | 02:15 | kategori:PolitikGambar Atas : DR. IR. H. Lili Asdjudiredja, SE, Ph.D, Anggota Komisi VI DPR
Jakarta. Seputar Nusantara. ” Dana para peserta Jamsostek yang mengendap di PT. Jamsostek jangan di investasikan. Uang tersebut harus dipakai untuk peserta Jamsostek, jadi digunakan untuk hal- hal yang bermanfaat bagi peserta. Semisal, uang tersebut untuk membangun RS khusus untuk peserta Jamsostek. Mereka juga berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan bagus,” ungkap H. Lili, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
H. Lili menjelaskan kepada seputarnusantara.com di Gedung DPR- Senayan, Senin 11 Oktober 2010, bahwa dana peserta yang mengendap di PT. Jamsostek bukan berarti dana milik Dirut Jamsostek. ” Jangan sampai secara diam- diam dibelikan saham atas nama perorangan. Maka kita akan segera panggil Direksi Jamsostek mengenai dana peserta yang mengendap tersebut,” tegas Politisi Partai Golkar ini.
Disamping itu, lanjut H. Lili, bunga dari dana yang mengendap di Jamsostek sebesar Rp 4,9 Triliun juga harus dipertanggung- jawabkan oleh Dirut Jamsostek. Sebab bayangkan saja 1% / bulan dari Rp 4,9 Triliun itu sekitar Rp 49 Miliar. Bunga sebesar itu harus kembali ke para peserta Jamsostek.
Penelusuran seputarnusantara.com, bahwa dana Rp 4,9 triliun milik para peserta Jamsostek sudah lama mengendap di PT. Jamsostek. Dana tersebut adalah murni dana milik para peserta Jamsostek yang terdiri dari para buruh, karyawan dan pegawai kantoran. Semua pihak harus mengontrol dana sebesar Rp 4,9 triliun milik peserta Jamsostek tersebut.
Jangan sampai dana sebesar Rp 4,9 Triliun tersebut dipakai dan dimanfaatkan secara pribadi oleh Direksi PT. Jamsostek, termasuk bunganya sebesar Rp 49 Miliar/ bulan, kemana larinya? ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis
- KaBIN Diganti Jelang Pelantikan Presiden
- 2 Orang Pengeroyok Wartawan Ditangkap
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir