logo seputarnusantara.com

Kiat Bijak Hadapi Kebiasaan Buruk Pasangan

31 - Mar - 2009 | 03:01 | kategori:Politik
 pasangan-idealJakarta. Seputar Nusantara. Beragam kebiasaan seperti ngorok, “buang gas” sembarangan, meletakkan sepatu, tas atau lainnya di sembarang tempat, sering kali membuat pasangan Anda “gerah”. Hati-hati loh Moms and Dads! Jika hal ini berlangsung dalam waktu lama dan tidak segera diatasi, bisa mengancam keharmonisan rumah tangga. Kejengkelan pada pasangan juga memengaruhi hubungan dengan si kecil. Alhasil suasana rumah tak lagi nyaman. Lantas, bagaimana menyikapi kebiasaan buruk pasangan yang tidak Anda sukai?

Jangan Memaksa!

Mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan itu sangat sulit dilakukan. Anda berharap pasangan bisa berubah menjadi lebih baik. Padahal, tidak selalu istri atau suami bisa menerima keinginan Anda. Bisa-bisa Anda frustrasi dibuatnya.

Sikap yang lebih “sehat” adalah jangan mengubah pasangan yang Anda cintai menjadi sosok yang sesuai dengan bayangan ideal Anda. Tetapi cobalah menerimanya, tapi bukan berarti menyerah loh! Tetap ingatkan pasangan bila ia melakukan kesalahan.

Jangan Menuntut!

Berhati-hatilah dalam menuntut pasangan untuk berhenti melakukan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaannya. Hidup Anda akan lebih bahagia dan tenang jika Anda bisa menerima pasangan Anda apa adanya. Nobody’s perfect.

Tuntutan yang tak mungkin dipenuhi pasangan, malah akan memperburuk suasana hati Anda, bahkan tak menutup kemungkinan kebiasaan buruk pasangan Anda makin menjadi. Apalagi, jika pasangan Anda tidak bisa menerima tuntutan yang macam-macam. Yang penting, berbahagialah dengan apa yang Anda miliki sekarang. Kemanapun Anda pergi, dimanapun Anda bergaul dan dengan siapapun Anda bergaul, Anda akan senantiasa menghadapi ketidaksempurnaan.

Bersikaplah Fleksibel

Mungkin Anda telah memiliki standar tertentu dan ingin pasangan Anda bisa memenuhi standar itu. Tapi jangan terlalu kaku. Buatlah standar secara berjenjang, mulai dari hal yang paling penting hingga yang tak terlalu penting. Misalnya menyangkut kebersihan diri: sebelum makan musti cuci tangan dulu, makanlah di meja makan, lalu buanglah sisa-sisa makanan di tempat sampah bukan meninggalkannya di piring. Kemudian prioritas kedua, letakkan barang-barang yang sudah digunakan pada tempatnya, seperti sepatu diletakkan kembali di rak sepatu. Prioritas ketiga dan selanjutnya sesuai standar yang disepakati bersama. Dengan demikian, baik pasangan maupun Anda akan melakukan segala sesuatunya dengan senang hati, tanpa beban dan rasa terpaksa. Jangan lupa, hal ini bisa menjadi teladan bagi anak.

Bicarakan dari Hati ke Hati

Jika Anda sering melakukan hal buruk yang menurut pasangan menjengkelkan sebaiknya segera hentikan! Sebaliknya, jika pasangan Anda melakukan kebiasaan buruk, cobalah berbicara baik-baik dengannya.

Jangan hanya disimpan dalam hati, sebab bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Akibatnya emosi Anda bisa meledak dan keributan akan terjadi. Karenanya, komunikasi adalah kunci terpenting dalam sebuah hubungan. Dengan catatan, komunikasi harus dilakukan pada waktu, tempat dan cara yang tepat, agar dapat menjembatani keinginan Anda dan pasangan. ( Mom & Kiddie )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Politik