Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
Jakarta. Seputar Nusantara. Badan Kehormatan (BK) DPR mengkritik anggota DPR yang membawa istri atau suaminya ke Haji. Memang tidak ada aturan yang melarang, tetapi dikhawatirkan membawa keluarga bisa mengganggu kerja dari anggota dewan tersebut. “Ini soal efisiensi, apakah kinerja tidak terganggu, tidak memisahkan kepentingan keluarga dan kepentingan tugas,” kata Ketua BK, Gayus Lumbuun, saat dihubungi, Selasa (2/10/2010). Gayus tidak menampik, memang kadang ada kondisi anggota DPR membutuhkan pendamping dari keluarga untuk ikut serta. “Banyak yang tidak muda lagi, sehingga butuh didampingi keluarga,” tambahnya.
Untuk melarang pun tidak ada kewenangan. Alasannya dalam aturan tidak disebutkan larangan bagi keluarga untuk ikut serta. BK hanya bisa mengawasi agar uang negara tidak dipergunakan.
“BK menggunakan dasar anggaran dan efisiensi kunjungan, anggaran tidak boleh berubah. Maksudnya, penggunaan anggaran tidak boleh berubah karena ikutnya keluarga,” terangnya.
Diakui Gayus, terkait kinerja dan efisiensi itu, perlu didorong aturan agar keluarga tidak diperkenankan untuk ikut. “Itu pandangan positif harus dituangkan dalam aturan baru, harus didorong melalui tatib BK, kemudian diajukan ke Bamus kemudian dibawa ke paripurna,” urainya.
14 Anggota DPR Komisi VIII pada 4 November akan pergi ke Mekkah, Arab Saudi. Rencananya mereka akan melakukan kunjungan kerja terkait pelaksanaan haji. Informasi beredar ada di antara rombongan yang membawa suami atau istri.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Komisi VIII Ahmad Zainudin tidak membantah. Namun dia menjamin kalau suami atau istri yang ikut serta, tidak dibayari negara alias menggunakan biaya sendiri.
“Itu biaya sendiri. Tenaga ahli yang berangkat untuk mencatat kekurangan saja kita iuran,” elak Ahmad saat dikonfirmasi detikcom, Senin (1/11/2010).
Data yang diperoleh detikcom, 14 anggota yang berangkat itu Chairunisa dari Golkar, dan yang lainnya yakni Syofwatillah Mohzaib dari Demokrat, Nurul Imam Musthopa dari Demokrat, Syaiful Anwar dari Demokrat, Sayed Fuad Zakaria dari Golkar, HM Busyo dari Golkar, Hayu R Anggara Shelomita dari PDIP, Muhammad Said Abdullah dari PDIP.
Kemudian juga Jazuli Juwaini dari PKS, Herlini Amran dari PKS, Amran dari PAN, Hasrul Azwar dari PPP, Lukman Hakim dari Gerindra, dan dari Hanura ada Soemintarsih Moentoro. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Cagub RK Kunjungi DPD Demokrat Jakarta
- 2 Orang Pengeroyok Wartawan Ditangkap
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir
- Drs.H.Imam Suroso,MM. (Komisi IX DPR) : Dana JHT Peserta Jamsostek Rp 4,9 Triliun & Bunganya Wajib Dikembalikan ke Peserta Jamsostek
- H.Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin,S.HI. : Kepentingan Daerah Harus Kami Utamakan, Khususnya Penyelesaian Masalah RTRW Kalimantan Tengah
- Komisi V DPR Diam- Diam ke Luar Negeri