logo seputarnusantara.com

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono : Pemda Harus Sikapi Perdagangan Global Untuk Tingkatkan Ekonomi Daerah

26 - Nov - 2020 | 13:42 | kategori:Headline

Keterangan foto : Nono Sampono, Wakil Ketua DPD RI saat menjadi Nara Sumber dalam kegiatan FGD (Focus Group Discussion) di Banda Aceh

Banda Aceh. Seputar Nusantara. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Nono Sampono mengatakan, perlu adanya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewaspadai perkembangan lingkungan akibat pergeseran Geo Politik, Geo Ekonomi dan Geo Strategi dikawasan Asia Pasifik.

Hal itu disampaikan oleh Nono Sampono dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Perkembangan Geopolitik di Kawasan Asia Selatan serta Pengaruhnya Terhadap Jalur Logistik ASEAN dan Indonesia Bagian Barat” di Aula Serbaguna, Banda Aceh, Rabu (25/11/2020).

“Kita perlu mengantisipasi berbagai kemungkinan perkembangan, di tengah perkembangan geopolitik dan geostrategi di kawasan Asia Pasifik terhadap wilayah barat Indonesia khususnya di Provinsi Aceh,” ucap Nono Sampono, Wakil Ketua DPD RI dari Provinsi Maluku ini.

Senator asal Maluku ini menjelaskan penyebab adanya pergeseran antara lain adanya efisiensi sumber daya alam dan kekuatan adidaya di Asia yakni negara China yang membangun kekuatan ekonomi dan militer yang luar biasa sehingga negara adidaya yang lain seperti Amerika Serikat bisa mengimbanginya.

“Itulah yang terjadi sekarang ini adanya persaingan. Baik persaingan ekonomi maupun persaingan militer yang terjadi. Sementara global perdagangan di Asia Pasifik itu sudah bergeser,” jelas Nono Sampono, yang juga Purnawirawan Perwira Tinggi Angkatan Laut ini.

Pergeseran perdagangan global yang terjadi di kawasan Asia Pasifik mencapai 74% dan 90% diantaranya menggunakan moda transportasi laut melewati perairan Indonesia. 

Untuk itu, Nono Sampono berharap adanya kontribusi pusat dan daerah untuk melihat persoalan ini sebagai sebuah momentum yang baik untuk membangun perekonomian bangsa, karena posisi Indonesia yang sangat strategis, terutama Provinsi Aceh yang belum sesuai dengan harapan bersama.

“Terutama Provinsi Aceh bisa mengembangkan perekonomian sesuai dengan harapan bersama. Paling tidak Gubernur dan jajaran yang ada di Provinsi Aceh ini dapat melihat bagaimana pemerintah pusat menghadapi adanya pergeseran geopolitik dan geostrategi. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pembangunan Provinsi Aceh dan sekitarnya,” terang Nono Sampono.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi menjelaskan bahwa ada empat ukuran bagaimana kekuatan daerah mampu bersaing di era geopolitik dan geostrategi. Pertama, stabilitas ekonomi makro, kedua, pengelolaan institusi dan pemerintahan, ketiga, kondisi keuangan bisnis dan ketenagakerjaan, dan keempat, kualitas hidup dan pengembangan infrastruktur.

“Empat indikator tersebut menjadi kunci bagaimana ketahanan daerah mampu memperkuat ketahanan nasional dalam rangka menghadapi era globalisasi khususnya geopolitik dan geostrategi,” tuturnya.

Menurutnya, perlu ada beberapa duta besar dan investor yang berada di wilayah Asia Tenggara untuk memikirkan bagaimana membangun Banda Aceh sebagai pintu gerbang Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi apabila DPD RI mengundang mereka. Perlu disampaikan juga percepatan Aceh sebagai gerbang barat Indonesia itu juga harus memiliki dasar hukum, mungkin seperti bentuk Keppres,” ujar senator asal Aceh itu.

Sementara itu, Sekda Aceh Taqwallah mengatakan, diskusi tersebut sangat menarik bagi pemerintah maupun masyarakat Aceh lantaran posisi Aceh terletak paling dekat dengan kawasan Asia Selatan. Sehingga, wajar jika setiap perkembangan di wilayah Asia Selatan dikaitkan dengan posisi Aceh.

“Semoga diskusi ini dapat merumuskan langkah preventif sebagai warning bagi Pemerintah Aceh dalam menjalankan kebijakan di tingkat lokal demi menjaga kedaulatan bangsa kita bersama,” tutup Taqwallah. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline