Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan

New York. Seputar Nusantara. Ikon demokrasi Aung San Suu Kyi dan Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta agar semua tahanan politik di Myanmar dibebaskan. Hal itu dikatakan saat keduanya berbicara lewat saluran telepon untuk pertama kalinya.

Demikian disampaikan PBB seperti dikutip AFP, Kamis (18/11/2010).

“Mereka menekankan kebutuhan bagi otoritas Myanmar untuk membebaskan seluruh tahanan politik sebagai prioritas masalah, sehingga semua masyarakat Myanmar bisa bebas berkontribusi untuk memajukan prospek rekonsiliasi nasional dan transisi demokrasi di Myanmar,” kata pernyataan PBB.

Suu Kyi membuat perkiraan sekitar 2.100 tahanan politik masih berada di penjara-penjara di Myanmar.

Sementara itu, 46 negara, yakni negara-negara Eropa, AS, Australia, Kanada dan Selandia Baru, menawarkan sebuah resolusi di Komite HAM Majelis Umum PBB yang mengekspresikan perhatian mendalam terhadap jejak rekam penegakan HAM di Myanmar. Mereka juga menyatakan Pemilu 7 November tidak bebas dan adil.

Resolusi tersebut juga didukung oleh 96 negara dan ditentang oleh 28 negara, sementara 60 abstain. Resolusi selain menyorot tahanan politik juga menyorot penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi, tentara anak dan penyerangan terhadap penduduk sipil.

China secara tegas menentang gerakan ini. “Ini tidak untuk melindungi HAM,” kata delegasi China dalam pertemuan. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.