logo seputarnusantara.com

Ir. Nurdin Tampubolon : Pasca Kenaikan Harga BBM, Jaga Stabilitas Harga

Ir. Nurdin Tampubolon : Pasca Kenaikan Harga BBM, Jaga Stabilitas Harga

Ir. Nurdin Tampubolon, Anggota Fraksi Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) Periode 2014- 2019

25 - Nov - 2014 | 19:44 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pemerintahan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) senilai Rp 2.000 per- liter untuk premium dan solar. Harga baru premium per- 18 November 2014 pukul 00:00 WIB adalah Rp 8.500, sedangkan harga solar Rp 7.500 per liter. Harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Presiden mengumumkan pengalihan BBM bersubsidi pada Senin (17/11), pukul 21:00 WIB di Istana Merdeka, Jakarta.

Sejumlah menteri mendampingi. Lima di antaranya Menteri ekonomi, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago.

“ Selama ini negara membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur, untuk pendidikan, dan kesehatan. Namun, anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM,” demikian Jokowi berkata soal alasan kenaikan harga BBM kali ini. Untuk rakyat kurang mampu, kata Jokowi, disiapkan program-program perlindungan sosial, berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat segera digunakan untuk menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif.

Menko Sofyan Djalil menjelaskan, dana yang bisa dialihkan dari subsidi BBM pasca kenaikan harga sekitar Rp 120 triliun untuk tahun 2015. “
Ini memberikan peluang bagi pemerintah merealisasikan visi Presiden Jokowi membangun infrastruktur, termasuk mengalokasikan sekitar Rp 5 Triliun untuk dana perlindungan sosial,” ujar Sofyan.

Menteri Andrinof menjelaskan rencana pengalihan subsidi BBM dalam dokumen setebal 11 halaman yang dibagikan ke media. Di sana terpampang data rencana pembangunan infrastruktur 2015- 2019, pemeliharaan infrastruktur termasuk jalan baru sepanjang 2,650 kilometer, jalan tol 1,000 kilometer, pemeliharaan jalan sepanjang 46,770 kilometer pembangunan 15 bandara baru, pengadaaan 20 pesawat perintis sampai pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi. Ada juga rencana pembangunan jalur kereta api sepanjang 3,258 kilometer di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pemerintah berencana membangun angkutan massal cepat perkotaan di 16 kota metropolitan dan 17 kota besar.

Menurut Ir. Nurdin Tampubolon, Anggota Fraksi Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) DPR RI periode 2014- 2019, kalau memang dana subsidi BBM dikelola dengan baik dan benar, kemudian dialihkan dari subsidi yang konsumtif berupa BBM menjadi subsidi ke sektor yang produktif, itu sangat tepat. Artinya, dengan pengalihan dana subsidi BBM tersebut, pemerintah dapat membangun sentra- sentra ekonomi secara nasional untuk peningkatan perekonomian rakyat.

” Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional bisa meningkat dengan bagus dan kesenjangan ekonomi tidak terlalu tajam. Jadi sebenarnya, pengalihan subsidi BBM ke sektor- sektor produktif bertujuan agar subsidi tidak hilang begitu saja, tetapi untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Nurdin Tampubolon kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Selasa 25 November 2014.

Nurdin Tampubolon memaparkan, dana subsidi tersebut harus tepat sasaran. Selama ini, subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang- orang kaya yang memiliki mobil pribadi. Jadi selama ini orang miskin kurang menikmati subsidi BBM, selama ini tidak tepat sasaran subsidi BBM tersebut. Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi- JK mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang produktif, agar tepat sasaran dan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

” Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah dampak dari kenaikan harga BBM. Karena setelah naiknya harga BBM, berdampak pada kenaikan sembako (sembilan bahan pokok) dan jasa angkutan, ini yang harus diantisipasi oleh pemerintah. Saya sarankan kepada pemerintah, agar sebagian dana pengalihan subsidi itu digunakan untuk subsidi distribusi sembako, agar sampai ke masyarakat harganya tetap stabil. Kalaupun naik, naiknya tidak terlalu banyak, sehingga tidak membebani rakyat,” ucap Nurdin Tampubolon.

Lebih lanjut, Politisi Partai Hanura ini menjelaskan, kalau naiknya sembako dan jasa angkutan masih wajar, itu tidak masalah karena tidak begitu membebani masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus betul- betul menjaga stabilitas harga. Agar kenaikan harga BBM tidak berdampak memberatkan dan membebani masyarakat, itulah kuncinya. Bagaimana pemerintah menjaga stabilitas harga dan menjaga laju inflasi, sehingga daya beli masyarakat menjadi tidak lemah.

” Paling tidak inflasi sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah di APBN yaitu 4,5%. Kalau memang tidak bisa diangka itu, ya okelah kalau masih plus minus 1 atau 2% dari 4,5% tersebut, tetapi kalau jauh dari itu maka masyarakat akan terbebani. Kemudian pemerintah juga harus menjaga bunga Bank tidak mengalami kenaikan, karena akan berdampak pada sektor riil, sektor riil bisa kewalahan kalau bunga Bank naik,” tegas Nurdin Tampubolon.

Menurutnya, sektor riil akan mengalami gangguan dan kewalahan jika bunga Bank naik, maka kemudian bisa berdampak pada PHK (pemutusan hubungan kerja), karena perusahaan dan industri sudah tidak kuat lagi. Kalau pemerintah sudah bisa menghitung dengan cermat pengalihan subsidi BBM dan mengatasi dampaknya, sebenarnya masyarakat juga tidak mempersoalkan. Sebab yang penting bagi masyarakat adalah daya belinya masih ada. Jika kemampuan daya beli masyarakat ada dan pemerintah bisa tetap menjaga inflasi, maka kenaikan BBM sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh rakyat.

” Selama inflasi bisa dipertahankan sesuai dengan amanat APBN 2014 dan 2015 serta bisa menjaga stabilitas harga khususnya sembako, sebenarnya tidak masalah, karena kuncinya itu. Maka, biaya produksi dan distribusi jangan mahal, agar stabilitas harga tetap terjaga. Kalau harga sembako mahal dan inflasi tinggi, maka daya beli masyarakat menjadi sangat lemah. Jadi artinya, pemerintah harus menjaga inflasi dan stabilitas harga,” pungkas Nurdin Tampubolon di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline