logo seputarnusantara.com

Lakukan Terobosan di SMPN 8 Makassar, Hikmah Manganni Terima Penghargaan

Lakukan Terobosan di SMPN 8 Makassar, Hikmah Manganni Terima Penghargaan

Hikmah Manganni, S.Pd., MM.,(kiri) menerima penghargaan dari Ketua Dewan Pembina Lembaga Anugerah Prestasi Insani (API), Jakarta, Prof. DR. H.B. Katili, MM. (kanan)

20 - Mei - 2015 | 15:32 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Harus diakui, tak mudah membuat sebuah sekolah yang tadinya biasa-biasa saja, hingga akhirnya mencatat sederet prestasi.

Jika bukan ditangani seseorang yang punya gagasan dan berani melakukan terobosan, belum tentu sekolah itu menjadi unggulan dan favorit. Tentu, kematangan perhitungan dan hasil yang dicapai, menjadi taruhannya.

Nampaknya itulah gambaran Sosok Hikmah Manganni, SPd, MPd, Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang banyak membuat perubahan di sekolah yang dipimpinnya itu selama hampir 8 tahun. Dari yang tadinya biasa-biasa saja, menjadi sekolah unggulan dan favorit.

Diceritakan, semua itu berawal dari pilihan hidupnya menjadi guru, sejak tahun 1989. Dengan bermodalkan Diploma III, Manganni pertama kali mengabdi di Tana Toraja. Delapan tahun kemudian (tahun 1997) dia dipindah ke kota Makassar.

Di Makassar, Manganni mulai meningkatkan pendidikannya, dengan menyelesaikan S-1 (2001), bahkan meraih gelar S-2 dari Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2004. Disinilah ia mulai dipercaya Dinas Pendidikan, untuk memimpin SMP Negeri 35 Kota Makassar, pada tahun 2005.

Di SMPN 35, gebrakannya dimulai, dengan membawa sekolah tersebut menjadi Sekolah Berstandar Nasional dalam tempo 1 tahun 8 bulan. Dan sempat menjadi sekolah unggulan di Kota Makassar.

Tiga tahun kemudian, Manganni dipercaya kembali untuk memimpin SMPN 8 (tahun 2008). Berbagai gagasan dan terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi sekolah, termasuk jajaran tenaga pendidiknya.

Bersama seluruh jajaran dan para siswanya, Manganni menginspirasi menjadi sekolah berbasis lingkungan hidup, dengan level Sekolah Adiwiyata Nasional. SMPN 8 pun mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup, tahun 2012. Bahkan Kepsek ini juga melakukan kemitraan dengan instansi lingkungan hidup Bogor, Jawa Barat, sekaligus membina SMPN 14 Palu, untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional.

Selain itu, kerjasama dengan MPR RI yang berpusat di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, dalam mensosialisasikan 4 pilar, yang digelar di sekolahnya. Manganni juga mendorong guru SMPN 8, menjadi juara guru berprestasi tingkat Nasional. Kemudian membimbing siswanya mewakili Provinsi, dalam lomba Vocal Grup tingkat Nasional yang dilaksanakan di Padang, Sumbar. Dan masih banyak prestasi siswa tingkat provinsi dan Nasional.

Sementara itu, yang cukup signifikan dilakukan waktu itu, menjadikan SMPN 8 sebagai SSN hingga Sekolah Berstandar Internasional (kendati sekarang RSBI sudah tidak ada lagi), sekaligus menjalankan program bilingual. Termasuk mengelola kelas akselerasi untuk 2 tahun.

Terbukti memang, ketika tahun 2008 mulai dipimpinnya, SMPN 8 masih menerima siswa pendaftar sebanyak 350-an. Namun beberapa tahun terakhir, grafik siswa pendaftar membludak menjadi 1500-an. Sedangkan yang diterima sesuai daya tampung sekolah, hanya sekitar 200-an lebih.

Selain itu, Manganni juga terpilih menjadi Instruktur para calon Kepala Sekolah hingga tingkat Provinsi. Manganni juga merupakan salah seorang fasilitator dari tahun 2011-2013 (hanya 6 orang yang lolos seleksi di Kota Makassar), untuk Program Penyuluhan Perlindungan Anak, kerjasama ILO (International Labour Organization) dan UNICEF, salah satu badan di PBB (Persatuan Bangsa-bangsa). Dan beberapa predikat terbaik, juga disandangnya sebagai Kepala Sekolah.

Berdasarkan rekam jejaknya itu, maka tak salah lagi jika Lembaga Anugerah Prestasi Insani (Lembaga API), Jakarta menganugerahkan penghargaan ‘Indonesian Awards Of Education 2015’. Ada 22 tokoh penerima 3 kategori penghargaan dari pelosok Nusantara, dimana sebanyak 61 calon yang terjaring sebelumnya di tahap I, dan terseleksi menjadi 42 di tahap ke II dan terpilih 22 orang penerima penghargaan pada periode Mei 2015.

Penganugerahan penghargaan berupa Piala diberikan oleh Ketua Dewan Pembina Lembaga Anugerah Prestasi Insani (dari Yayasan Anugerah Prestasi Insani), Jakarta, Prof. DR. H.B Katili, MM; pengalungan lencana oleh Anggota Dewan Penasehat, S. Nasution, SE, MM dan pemberian sertifikat pigura oleh Chairman Lembaga API, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM, yang didamping Ketua Pelaksana, Moody J. Prang, SE. Acara digelar di Ballroom, Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat, pada Jum’at (08/05/2015) malam.

Menjawab pertanyaaan wartawan, suami dari PNS dan ayah 4 anak ini mengatakan, tidak pernah menyangka ada lembaga independen yang memperhatikan apa yang ia lakukan di daerah, hingga menominasikannya menerima penghargaan.

“Saya sangat bangga atas penghargaan ini. Saya tidak pernah menyangka Lembaga Anugerah Prestasi Insani, akan mengapresiasi kami yang mengabdi dibidang pendidikan di daerah,” ungkapnya usai menerima penghargaan di Grand Cempaka Hotel.

Bahkan saat ditanya keinginannya ke depan, pria ‘handsome’ yang kini sedang menyelesaikan program Doktor (S-3) di bidang pendidikan ini, masih punya keinginan untuk bisa terlibat dalam pengembangan pendidikan di kancah Nasional.

“Harapan saya ke depan, saya masih ingin terlibat dalam pengembangan pendidikan di kancah Nasional,” pungkasnya mantap.

Sementara itu, hiburan di acara penganugerahan diisi oleh penyanyi kondang, Endang S. Taurina, yang mengajak duet beberapa peserta. (Aziz/Dans)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline