logo seputarnusantara.com

Imam Suroso : Menteri Ketenagakerjaan Harus Cerdas Sikapi Gelombang PHK

Imam Suroso : Menteri Ketenagakerjaan Harus Cerdas Sikapi Gelombang PHK

Drs. H. Imam Suroso, MM., Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan

1 - Okt - 2015 | 12:59 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa sepanjang September 2015 telah terjadi 27.000 pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal itu terjadi lantaran berbagai hal, di antaranya karena pelemahan rupiah terhadap dollar AS dan pelambatan ekonomi nasional.

Hariyadi menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tercatat lebih dari 724.000 pegawai yang mencairkan dana jaminan hari tua (JHT) sepanjang Januari- September 2015.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 210.000 pegawai di antaranya mencairkan JHT di bulan September 2015.

” Di 1- 28 September itu tercatat 210.000 lebih pekerja kita yang mencairkan jaminan hari tua. Dari 210.000 itu ada 27.000 yang dikategorikan PHK,” kata Hariyadi, seusai menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Hariyadi mengungkapkan, 27.000 pegawai itu kemungkinan besar di-PHK karena perusahaan tempatnya bekerja sudah tidak beroperasi. Sedangkan jumlah lainnya dianggap mencairkan JHT karena mengundurkan diri.

Menurut Drs. H. Imam Suroso, MM., Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bahwa dengan kondisi PHK yang mencapai 27.000 di bulan September 2015, selaku anggota Komisi IX DPR dirinya sangat prihatin dan berharap ada solusi dari pemerintah.

” Seharusnya Menteri Ketenagakerjaan bisa bekerjasama yang baik dengan para pengusaha pemberi kerja. Jangan hanya beralasan karena rupiah terus melemah, itu bukan alasan. Jangan sampai pekerja bagaikan habis manis sepah dibuang,” ungkap Imam Suroso kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Rabu 30 September 2015.

Menurut Imam Suroso, kondisi rupiah yang melemah itu karena faktor resesi dunia. Negara- negara lain di dunia juga mengalami krisis ekonomi, seperti di Suriah dan Yugoslavia. Bahkan, warga negara Suriah banyak yang mengungsi dan menjadi imigran ke negara lainnya, sehingga banyak yang meninggal di lautan.

” Beberapa negara di Timur Tengah dan Eropa juga mengalami resesi ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah harus proaktif memberikan lapangan kerja bagi rakyat dan membantu pengusaha mengamankan usahanya. Pemerintah harus membantu dunia usaha, baik dari segi birokrasinya, pajak maupun kebijakan lain. Jangan sampai pajak perusahaan digenjet, karena saya khawatir, itu jadi alasan pengusaha untuk mem- PHK karyawannya,” ucap Politisi PDI Perjuangan ini.

Imam Suroso menegaskan agar Menteri Ketenagakerjaan pintar bermain, dalam artian cerdas dalam menyikapi persoalan PHK ini. Sehingga Menteri bisa melakukan pendekatan kepada pengusaha agar dapat mempertahankan karyawannya. Menteri juga harus mengeluarkan kebijakan yang dapat memberikan win win solution antara pengusaha dan pekerja.

” Mestinya Menteri Ketenagakerjaan bisa segera membuat program pelatihan- pelatihan bagi karyawan yang terkena PHK, sehingga bisa bekerja kembali. Lobby kepada Kedutaan Besar asing juga penting, agar bisa menampung tenaga kerja formal/ resmi, yang punya keahlian, agar dapat bekerja di luar negeri,” terang Imam Suroso.

” Menteri Ketenagakerjaan harus cerdas. Harus mampu bekerjasama dengan Kementerian terkait seperti Mendikbud dan Menlu, agar tenaga kerja mendapatkan pelatihan dan bisa bekerja diluar negeri melalui jalur formal dan keahlian,” pungkas Imam Suroso di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline