logo seputarnusantara.com

Bahrum Daido : Pesawat Tua Seperti Aviastar, Mengancam Jiwa Manusia

Bahrum Daido : Pesawat Tua Seperti Aviastar, Mengancam Jiwa Manusia

DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

9 - Okt - 2015 | 12:21 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Seluruh penumpang dan awak pesawat Aviastar yang hilang kontak akhir pekan lalu ditemukan sudah meninggal dunia pada Rabu, 7 Oktober 2015.

Menurut Dandim 1403 Sawerigading Luwu Letkol Cecep Sutendi yang memimpin evakuasi korban, 7 jenazah ditemukan dalam kondisi terbakar, sedangkan tiga lainnya dalam keadaan utuh.

” Saat kami temukan, ada ibu yang terlihat menggendong bayinya. Ada juga dalam posisi sujud, hampir seluruhnya terbakar. Sementara badan pesawat hancur,” kata Cecep.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Soelistyo menjelaskan bahwa kini proses evakuasi sudah usai, pihaknya akan menunggu tahap akhir, yakni identifikasi dan pencocokan data ante mortem dari keluarga korban.

Menurut DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa pesawat Aviastar itu rata- rata diproduksi pada tahun 1981, jadi usianya sudah 34 tahun. Dan hampir rata- rata di Indonesia Timur menggunakan pesawat Aviastar, dan hampir sering jatuh pesawat tersebut.

” Pesawat Aviastar sudah sering jatuh, seperti kejadian di Papua dan Sulawesi. Kita Komisi V DPR sudah menanyakan ke Kementerian Perhubungan, mengapa Aviastar diizinkan untuk terbang, dan jawaban Kementerian Perhubungan bahwa pesawat tersebut masih laik terbang,” ungkap Bahrum Daido kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara I DPR- Senayan, pada Kamis 8 Oktober 2015.

Menurut Bahrum Daido, kalau memang laik terbang, seharusnya pesawat Aviastar tidak jatuh, tetapi ini sebaliknya dikatakan laik terbang tapi jatuh. Pesawat Aviastar sudah cukup tua, maka seharusnya tidak lagi diterbangkan, karena ini menyangkut nyawa manusia.

” Saya ibaratkan manusia yang sudah lanjut usia, walaupun kondisi jantungnya bagus, namun tidak mampu untuk berlari marathon seperti anak muda yang masih berusia 17 tahun. Demikian juga Aviastar, dengan usianya yang sudah tua, tetapi dipacu terus untuk terbang, maka ya akhirnya jatuh,” terang Bahrum Daido, Politisi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut Bahrum menjelaskan, karena sudah tua, maka sistem dan onderdil di pesawat Aviastar sudah tidak 100% lagi, sehingga mudah jatuh. Mungkin hanya 20- 30% kondisi mesin dan onderdilnya, sehingga mudah jatuh karena lelah. Pada saat pesawat itu mendapat tekanan yang kuat, maka tidak mampu menopangnya sehingga jatuh.

” Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan harus bisa membuat aturan dan regulasi bahwa pesawat yang usianya sudah tua dan tingkat kemampuannya hanya 30- 40% tidak boleh terbang lagi. Karena pesawat yang sudah tua, bisa patah dan jatuh saat terbang. Maka Kementerian Perhubungan harus meneliti lebih jauh melalui Balitbangnya, untuk meneliti kondisi pesawat yang laik dan tidak laik terbang,” terangnya.

Balitbang, lanjutnya, harus bekerja keras untuk hal tersebut. Penelitian harus menyeluruh terhadap pesawat tersebut, tidak hanya pada saat mau terbang saja. Karena kalau penelitian pesawat hanya pada saat mau terbang saja, itu tidak komprehensif, seharusnya menyeluruh terhadap kondisi pesawat.

” Mengenai keputusan pembekuan Aviastar, saya mendukung keputusan Kementerian Perhubungan. Karena pesawat tersebut sudah seringkali jatuh. KNKT juga harus bekerja cepat dalam mengeluarkan keputusan hasil investigasinya. Mengapa pesawat tersebut sampai jatuh, itu semua harus dijelaskan ke masyarakat secara gamblang,” tegas Politisi Partai Demokrat ini.

” Memang pesawat seperti Aviastar sangat dibutuhkan didaerah- daerah terpencil dan bandara perintis. Namun persoalannya mengancam nyawa manusia. Jadi saya secara pribadi mendukung keputusan pembekuan tersebut, sampai hasil investigasi dan penelitian selesai apakah pesawat Aviastar layak diterbangkan atau tidak,” pungkas Bahrum Daido di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline