logo seputarnusantara.com

Ali Mahir : NasDem Desak Kementerian Kesehatan Kurangi Impor Alkes & Obat

Ali Mahir : NasDem Desak Kementerian Kesehatan Kurangi Impor Alkes & Obat

Ali Mahir, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem

26 - Apr - 2016 | 15:44 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ali Mahir mendesak Menteri Kesehatan untuk mengurangi impor alat kesehatan (Alkes) dan obat-obatan.

Menurutnya, kondisi suplai alat kesehatan dan obat-obatan Indonesia dalam kondisi mengkhawatirkan saat ini.

” 90 persen alat kesehatan dan obat-obatan diimpor, yang jelas saya khawatir dengan keadaan ini,” ungkapnya saat di temui, Jumat (22/4/2016).

Ali Mahir menuturkan, besarnya nilai impor tersebut harus segera direkstrukturisasi. Hal ini perlu dilakukan karena saat ini program kesehatan sudah menjangkau dukungan terhadap pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri.

Dia mengingatkan juga bahwa paket kebijakan ekonomi XII yang akan dirilis oleh pemerintah terutama berkaitan di bidang farmasi. Harapannya, paket ini dapat makin mendorong penggunaan bahan baku lokal.

” Kalau masih saja impor tentu ini pemborosan, kita punya kekayaan alam yang melimpah. Obat-obat herbal seharusnya mumpuni,” tegasnya.

Senada dengan Ali Mahir, Anggota Panja Kesehatan DPR, Amelia Anggraini juga merasa heran dengan pemerintah sejak dahulu senang mengimpor alat kesehatan dan obat-obatan. Bahkan sampai selang kesehatan saja masih harus impor dari Jerman. Hal ini menurutnya sangat kontras jika dibandingkan dengan India, yang merupakan negara pemasok obat kesehatan terbesar di seluruh dunia.

“ Harusnya Indonesia belajar dari India atau China mengembangkan obat dalam negeri,” ujarnya.

Amel mempertanyakan roadmap strategi kementerian kesehatan dan kementerian riset, teknonologi dan pendidikan tinggi, yang masih tampak tutup mata dengan kondisi yang demikian.

” Bagaimana kejelasan perihal langkah dan strategi pemerintah pengembangan farmasi dan juga capaian target di industri kesehatan,” gugatnya.

Dia juga menggugat pemerintah yang menurutnya tidak tanggap dengan kondisi miskinnya riset alat kesehatan dan obat-obatan di Indonesia. Alih-alih memudahkan akses dan pendanaan riset untuk alat kesehatan dan obat-obatan, ternyata pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk 100 persen memudahkan kepemilikan modal asing dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan.

” Saya ingatkan, tidak selamanya hubungan antar negara pemasok farmasi itu baik. Misalnya negara pemasok lakukan embargo nanti bagaimana. Sementara stok obat dalam negeri habis, hal-hal ini sangat mengkhawatirkan,” tandasnya.

Untuk mengatasi kekosongan obat atau Alkes sekalipun, harusnya menurut Amel kemenkes mendayagunakan berbagai sumber daya yang ditopang oleh anggaran. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline