logo seputarnusantara.com

Bahrum Daido: Tol Laut Harus Bisa Tekan Disparitas Harga Jawa & Luar Jawa

Bahrum Daido: Tol Laut Harus Bisa Tekan Disparitas Harga Jawa & Luar Jawa

DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

28 - Apr - 2016 | 16:07 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pemerintah terus gencarkan program Tol Laut untuk memecahkan masalah konektivitas antar pulau dan mewujudkan aspek keadilan pembangunan.

Sehingga kesenjangan yang selama ini menjadi suatu permasalahan antara wilayah barat dan timur Indonesia dapat diatasi.

Kementerian Perhubungan (Kemhub) terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut dalam rangka mendukung program Tol Laut.

Pembangunan Tol Laut bertujuan untuk mewujudkan konektivitas dan menekan kesenjangan harga antara wilayah barat dan timur Indonesia yang disebabkan tidak adanya kepastian ketersediaan barang.

” Dapat dibayangkan tingginya nilai kesenjangan harga tersebut, saya contohkan seperti harga 1 sak semen saja dapat mencapai ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah di daerah Papua. Sedangkan di Jawa, harganya tidak sampai ratusan ribu. Hal ini disebabkan karena memang tidak adanya barang, dan tidak ada kepastian kapan barang itu ada. Tetapi nantinya, dengan adanya kapal laut yang datang sesuai dengan jadwal menjadikan harga produk-produk dapat dikontrol dengan baik,” ungkap DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Demokrat kepada seputarnusantara.com di gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu 27 April 2016.

Khusus untuk daerah Sulawesi, pada tanggal 2 Mei, Presiden Jokowi akan meresmikan 9 pelabuhan. Artinya, pemerintah sekarang ini sudah menggalakkan Tol Laut dengan pembangunan infrastrukturnya, seperti pelabuhan- pelabuhan dan juga kapal lautnya.

” Di seluruh Indonesia sudah gencar dan digalakkan pembangunan dermaga dan pengadaan kapal. Tentu ini sangat mendukung program Tol Laut yang dicanangkan oleh Pemerintah,” tegas Bahrum Daido, Politisi dari Partai Demokrat ini.

Selanjutnya Bahrum memaparkan bahwa, berhasil atau tidaknya program Tol Laut itu bukan dari banyaknya jumlah dermaga dan kapal, tetapi kita lihat dari fungsi dan outputnya. Apakah dengan fungsi Tol Laut itu bisa meminimalisir disparitas harga, khususnya antara di pulau Jawa dengan luar Jawa. Kalau perbedaan harga antara di Jawa dengan luar Jawa semakin kecil dan bisa ditekan, berarti Tol Laut bisa dikatakan berhasil.

” Tetapi kalau sebaliknya, disparitas harga antara Jawa dan luar Jawa masih tinggi, berarti Tol Laut belum mengalami keberhasilan yang signifikan. Karena, program Tol Laut ini kan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, kalau sudah cepat, berarti disparitas harga bisa ditekan,” terangnya.

Yang terpenting adalah output dari Tol Laut, jadi kinerja anggaran berbasis output, kalau outputnya tidak ada, buat apa pembangunan dermaga dan kapal. Pembangunan dermaga dan kapal harus memberikan output yang maksimal bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

” Saya tegaskan, pembangunan jembatan Selat Sunda sangat penting untuk dilaksanakan. Sebab, dengan adanya jembatan Selat Sunda antara Merak- Bakauheni, maka arus perpindahan barang dan jasa dari Jawa ke Sumatera akan lebih cepat. Dibandingkan dengan kapal laut, kalau melalui jembatan Selat Sunda, distribusi barang dan jasa lebih cepat, efektif dan efisien,” ucap Bahrum.

Jembatan Selat Sunda berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena mempercepat arus perpindahan barang dan jasa. Untuk itu, Bahrum berharap kepada pemerintah untuk bisa segera membangun jembatan Selat Sunda.

” Pembangunan jembatan Selat Sunda tidak akan menguras APBN, karena ada pihak ketiga yang mau dan mampu membiayainya. Jangan sampai karena pembangunan jembatan Selat Sunda merupakan program Pak SBY, pemerintahan sekarang menjadi alergi. Kalau memang program Pak SBY bagus, sebaiknya diteruskan oleh pemerintahan sekarang,” tegasnya.

” Disamping pembangunan jembatan Selat Sunda, perlu juga dibangun jembatan Ketapang- Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dengan Bali. Juga perlu dibangun jembatan yang menghubungkan Bali dengan Mataram- NTB. Ini saya kira bisa mempercepat arus perpindahan barang dan jasa, pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dampak pembangunan jembatan antar pulau, jauh lebih besar dibandingkan dengan pembangunan dermaga dan memperbanyak kapal laut,” pungkas Bahrum Daido di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline