logo seputarnusantara.com

Sulaeman Hamzah : Kami Optimis Papua Akan Jadi Lumbung Pangan Nasional

Sulaeman Hamzah : Kami Optimis Papua Akan Jadi Lumbung Pangan Nasional

H. Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem (Dapil Papua)

25 - Mei - 2016 | 15:40 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Presiden Jokowi pada tanggal 9 Mei 2015 yang lalu datang ke Merauke- Papua untuk melakukan panen raya diatas lahan sawah padi yang dikelola oleh PT. Parama Pangan Papua (PPP) di Wapeko.

Pada kesempatan tesebut, Presiden Jokowi juga mencanangkan Merauke menjadi pusat penghasil pangan padi nasional atau dikenal dengan istilah “ lumbung pangan nasional” dalam kurun waktu 3 tahun dengan cakupan lahan seluas 1,2 juta ha.

Dengan luasan tersebut diperkirakan akan diperoleh produksi padi 24 ton per- hektar/ tahun, maka secara keseluruhan akan dihasilkan sekitar 24 juta ton per- tahun. Jumlah ini sama dengan 30% produksi padi nasional (produksi padi nasional 70,83 juta ton per- tahun).

Menurut H. Sulaeman Hamzah, Anggota Fraksi Partai NasDem dari Dapil Papua, kemarin Senin 23 Mei 2016, dirinya melakukan kunjungan kerja ke Merauke- Papua, melakukan berbagai kegiatan. Sulaeman didampingi oleh Dirjen Ketahanan Pangan- Kementerian Pertanian RI.

Pertama, kami melakukan panen raya hasil tanaman lahan baru yang dibuka tahun 2015, ini termasuk dalam perintah Presiden Jokowi untuk pencetakan lahan baru. Kemudian kedua, kami melakukan kegiatan penanaman padi dengan menggunakan mesin yang dibagikan pada tahun lalu. Dan ketiga, kami melakukan kegiatan berupa dialog dengan masyarakat seluruh distrik di Merauke dikumpulkan, kegiatan dialog ini juga dihadiri seluruh pejabat teras di Kabupaten Merauke,” ungkap Sulaeman Hamzah kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu 25 Mei 2016.

Kegiatan Sulaeman Hamzah di Merauke pada Senin, 23 Mei 2016, juga dihadiri oleh pejabat pusat, baik itu dari Bappenas, Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian, Badan Percepatan Pembangunan Papua dan Dinas- Dinas Provinsi Papua serta mitra kerja lainnya seperti Bulog. Kegiatan ini juga dalam rangka membuka lahan baru, yang tahun 2016 ini ditargetkan akan ada lahan baru seluas 20 ribu Ha.

” Dalam kunjungan tersebut, temuan yang saya dapatkan disana, total keseluruhan lahan di Merauke ada sekitar 4,45 juta Ha. Itu HPK, hutan produksi yang bisa dikonversi itu ada sekitar 1, 24 Juta Ha. Sedangkan yang tersedia sekarang ini, yang akan digunakan untuk lahan baru ada 1 Juta Ha area persawahan. Nah, didalam kawasan ini, termasuk dalam HPK 1,24 Juta Ha tadi, terselip didalamnya kaplingan yang akan kita buka tahun ini dan tahun berikutnya, untuk mencetak sawah baru itu,” ucap Sulaeman Hamzah.

Sulaeman memaparkan, di Merauke ada sungai- sungai besar, tetapi yang bisa digunakan ada 3 sungai. Tetapi, sekarang ini yang pasti dan siap digunakan untuk mengairi areal persawahan hanya 2 sungai besar, sedangkan 1 sungai masih dalam penelitian. Karena kadar airnya harus benar- benar dipastikan cocok untuk areal persawahan.

” Kalau kawasan luas di Merauke ini akan digunakan areal persawahan, memang kendalanya ada dua, pertama mengenai ketersediaan air, karena selama ini sistem pengairan sawahnya menggunakan tadah hujan. Kemudian yang kedua adalah pemilik hak ulayat. Nah itu sebabnya, pembukaan lahan seluas ini dicanangkan 20 ribu Ha di tahun 2016 ini, sebagian didalamnya itu ada kawasan yang harus dibebaskan, karena statusnya HPK dan akan dialihkan menjadi HPL, sehingga ketika digunakan tidak melanggar aturan,” terangnya.

Untuk tahun depan, lanjutnya, ada sekitar 131 ribu Ha areal persawahan baru dibuka di Merauke. Untuk percepatan membuka areal 1,2 Juta Ha di Merauke, maka dua hal tadi yakni masalah irigasi dan sumber daya manusianya harus diprioritaskan. Kemudian pendekatan adat, dari pemilik hak ulayat yang ada sudah kita identifikasi. Beberapa pemilik hak ulayat sudah sepakat dengan pola yang ditawarkan dulu oleh Presiden Jokowi, kiranya semua Kepala Suku/ Pemilik Ulayat di Merauke, bisa dijadikan model untuk pembukaan lahan baru selanjutnya.

” Kita harapkan, ada pemahaman bersama mengenai pola atau model pemanfaatan lahan baru untuk areal persawahan di Merauke. Pola yang dilakukan adalah tanah pinjam pakai, jadi pemilik ulayat tidak melepaskan/ menjual tanahnya, tetapi hanya pinjam pakai saja, tentu dengan hitung- hitungan bagi hasil yang disepakati. Mengapa tahun lalu hanya 2 ribu Ha lahan baru, karena hambatannya ada di hak ulayat. Nah untuk tahun berikutnya kita harapkan bisa lebih lancar lagi,” tegas Politisi Partai NasDem Dapil Papua ini.

Menurutnya, untuk membuka lahan seluas itu, tentu membutuhkan peralatan yang memadai. Menurut Dirjen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, berapapun alat yang diminta asalkan direncanakan dari awal, akan disanggupi. Jadi, target pembukaan lahan baru di tahun 2017 seluas 131 ribu Ha itu, kalau itu bisa dipenuhi dan direalisasikan dengan peralatan yang cukup, maka dengan hitungan kita, bisa surplus untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional.

” Saya yakin dan optimis bahwa Papua akan bisa menjadi lumbung pangan nasional. Ini akan terwujud apabila peralatan penunjang untuk membuka lahan baru cukup memadai. Dan sudah barang tentu harus didukung dengan SDM (sumber daya manusia) yang handal. Kalau kita hitung- hitung, jika dibandingkan dengan petani profesional diluar negeri misal Australia, 1 orang petani memiliki 100 Ha sawah. Tentu dengan mempekerjakan orang- orang teknis dan peralatan yang memadai, kalau itu bisa dilakukan petani di Merauke, maka 5 tahun yang akan datang, kita bisa ekspor beras ke luar negeri. Hanya Papua satu- satunya yang mempunyai lahan yang potensial untuk areal persawahan. Papua bisa menjadi lumbung pangan nasional dan saya optimis di Papua akan bisa terbuka lahan persawahan 1,2 Juta Ha,” pungkas Sulaeman Hamzah di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline