logo seputarnusantara.com

Sulaeman Hamzah : Patroli Bersama Pengamanan Laut Gagasan Bagus

Sulaeman Hamzah : Patroli Bersama Pengamanan Laut Gagasan Bagus

H. Sulaeman Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem

10 - Okt - 2016 | 16:45 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Menteri KKP Susi Pudjiastuti pada September 2016 kemarin melakukan lawatan ke Amerika Serikat dan bertemu Menteri Luar Negeri Australia.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Menlu Australia, Menteri Susi menyambut baik gagasan adanya join patrol (patroli bersama) antara Indonesia dengan Australia, guna mengamankan wilayah laut.

Menurut H. Sulaeman L. Hamzah, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, bahwa gagasan dan rencana patroli bersama di wilayah perairan Indonesia itu pada dasarnya bagus.

” Di sebuah negara seperti Indonesia ini mempunyai aturan- aturan khusus yang tidak boleh diintervensi oleh negara lain. Demikian juga negara lain, juga tidak bisa diintervensi oleh Indonesia, ini yang harus dipahami terlebih dahulu,” ungkap Sulaeman Hamzah kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Senin 10 Oktober 2016.

Sulaeman memaparkan, tetapi, dalam hal menjaga hubungan antar negara dan memperhatikan batas- batas laut antar kedua negara, kerjasama itu boleh- boleh saja. Asalkan jangan ada intervensi dari luar negeri, yang justru akan merugikan negara Indonesia.

” Patroli bersama boleh saja. Tetapi jangan sampai melanggar batas- batas wilayah negara. Karena batas wilayah laut ini kan relatif, ada yang memahami, ada juga yang tidak paham. Kalau kapal besar yang canggih, saya yakin tahu batas wilayah laut karena dilengkapi dengan teknologi. Tetapi, nelayan tradisional yang menggunakan perahu biasa, mungkin tidak paham akan batas- batas wilayah laut,” tegas Sulaeman Hamzah, Politisi NasDem DPR dari Dapil Papua ini.

Sehingga, lanjutnya, tidak etis jika nelayan tradisional kita yang berada di NTT kemudian melanggar batas laut ditangkap dan dibawa ke Australia. Mestinya harus sama- sama menghargai, sebab bisa saja nelayan tradisional tersebut secara tidak sengaja terbawa ke perairan Australia.

” Berbeda jika dilakukan oleh kapal besar yang canggih melanggar batas wilayah laut, karena kapal tersebut dilengkapi teknologi sehingga mengetahui kalau sudah melewati batas wilayah perairan negara lain,” terangnya.

Mengenai perairan di Papua, sekarang sudah tidak rawan lagi terhadap pencurian ikan dari negara lain. Sekarang ikan betul- betul melimpah di perairan Papua. Di daerah pesisir, dipantai manapun di Papua, nelayan tidak perlu jauh- jauh mencari ikan, cukup dibibir pantai ikan sudah melimpah.

” Cuma permasalahannya adalah mengenai pemasaran hasil tangkapan ikan. Nelayan Papua sangat sulit memasarkan hasil tangkapan ikannya. Nelayan Papua mudah menangkap ikan, tetapi sangat sulit untuk memasarkannya,” ucap Sulaeman Hamzah.

” Makanya, gagasan Presiden Jokowi untuk menghidupkan Tol Laut, yang dapat menghubungkan Timur dan Barat, Utara dan Selatan, sebisa mungkin segera direalisasikan. Contoh soal, misalnya di daerah Timika Papua, hasil ikan melimpah, tapi untuk memasarkannya sangat sulit,” pungkas Sulaeman Hamzah di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline