logo seputarnusantara.com

Bahrum Daido : Pemerintah Harus Tangani Kampanye Hitam Uni Eropa

Bahrum Daido : Pemerintah Harus Tangani Kampanye Hitam Uni Eropa

DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Baleg (Badan Legislasi) DPR RI

19 - Apr - 2017 | 10:00 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) AM Muhammadyah mengaku kecewa dengan program pemerintah.

Pasalnya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Siti Nurbaya tidak mampu meyakinkan Uni Eropa mengenai kemajuan industri sawit Indonesia.

Muhammadyah menilai Siti Nurbaya tidak mampu menjelaskan kemajuan industri sawit. Uni Eropa melarang produk-produk Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari Indonesia.

“Keputusan Anggota Parlemen Uni Eropa yang memutuskan pelarangan masuknya produk Industri sawit Indonesia ke negara- negara eropa baru- baru ini sebuah bukti keteledoran,” ujar Muhammadyah dalam keterangannya, Selasa (18/4/2017).

Lanjutnya, larangan eksport produk sawit ke Uni Eropa akibat adanya kampanye hitam terhadap industri sawit Indonesia yang sengaja dibiarkan oleh Kementerian KLH.

Padahal, kata Muhammadyah, ada dana setiap tahun di Kementerian KLH yang digunakan untuk melakukan kegiatan pendataan hutan dan pengunaan lahan hutan yang sudah dilepas status menjadi Perkebunan sawit.

Sedangkan Menurut DR. Ir. H. Bahrum Daido, M. Si., Anggota Badan Legislasi DPR RI, bahwa kampanye hitam Uni Eropa terhadap industri sawit Indonesia tidak mempunyai landasan yang kuat.

” Sekarang yang perlu dilakukan adalah para petani sawit dan asosiasi yang bergerak di industri sawit, menjawab tantangan persaingan industri sawit. Dengan cara, menjaga dan selalu meningkatkan kualitas kelapa sawit Indomesia. Sehingga dunia internasional mengakui kualitas kelapa sawit kita,” ungkap Bahrum Daido kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Selasa 18 April 2017.

Bahrum memaparkan, Indonesia harus mengcounter kampanye hitam dari Uni Eropa tersebut. Sebab, kampanye hitam Uni Eropa tidak punya landasan yang kuat dan hanyalah persoalan persaingan bisnis saja.

” Para Duta Besar Indonesia yang bertugas di negara- negara Uni Eropa, juga harus gencar mengkampanyekan bahwa kelapa sawit Indonesia tidak bermasalah dan mempunyai kualitas yang bagus. Sehingga kelapa sawit kita kembali bisa dieksport kesana,” terang Bahrum Daido, Politisi Partai Demokrat ini.

Bahkan, lanjutnya, menurut hasil penelitian beberapa Universitas yang ada di Uni Eropa menyatakan bahwa kelapa sawit Indonesia kualitasnya tidak kalah dengan minyak mentah dari Uni Eropa.

” Pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi mengenai kualitas kelapa sawit Indonesia, bisa melalui media massa, juga bisa melalui para Dubes dan mahasiswa yang ada di Uni Eropa. Sehingga dengan sosialisasi yang gencar, maka produk kelapa sawit kita kembali dipercaya disana,” tegas Bahrum, yang juga Anggota Baleg DPR RI ini.

Menurut Bahrum, awalnya kampanye hitam Uni Eropa ini merugikan petani sawit Indonesia. Tetapi akhir- akhir ini sudah bisa diatasi oleh pemerintah. Sehingga petani sawit kita sudah mulai merasa lega.

” Kita semua sudah bergerak, baik pemerintah, DPR, petani dan asosiasi sawit, para Dubes di Uni Eropa dan elemen- elemen lainnya. Sehingga saat ini sudah tidak ada persoalan lagi. Smoga kelapa sawit kita semakin jaya di kancah dunia internasioanal,” pungkas Bahrum Daido di penghujung wawancara. (Aziz).

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline