logo seputarnusantara.com

Tersangka Suap Patrialis Akbar Main Golf di Batam dari Uang Hasil Patungan

Tersangka Suap Patrialis Akbar Main Golf di Batam dari Uang Hasil Patungan

Patrialis Akbar, tersangka suap

12 - Jun - 2017 | 19:41 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Ahmad Ghozali mengaku sering bermain golf dengan Patrialis Akbar.

Dia menyebut salah satu lokasi bermain golf dengan mantan hakim konstitusi itu berada di Sentul, Bogor.

“Pernah ikut di Sentul,” kata Ghozali saat ditanya jaksa dalam sidang lanjutan kasus suap hakim MK di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2017).

Jaksa lalu menanyakan pada konsultan pendidikan itu apakah setiap bermain golf Patrialis Akbar membayarnya. Sebab, Patrialis kerapkali bermain golf di Jakarta maupun di daerah.

“Kita patungan Pak,” kata dia.

Kemudian, jaksa menanyakan apakah Kamaludin pernah memberikan uang Rp 7 juta untuk biaya akomodasi Patrialis Akbar di Batam.

“Nggak pernah pak,” jawab Ghozali.

Setelah itu, hakim juga menanyakan apakah biaya main golf yang dilakukan Patrialis di Batam. Saat itu, Patrialis, Hamdan Zoelva, Kamaludin dan Ghozali bermain golf di Batam.

“Setelah main bayar patungan kalah bayar berapa, biasanya yang ambil Kamal,” ujar Ghozali.

Kamaludin mengaku bermain golf dengan Patrialis Akbar, Hamdan Zoelva dan Ahmad Ghozali di Batam. Dia pun membelikan tiket pesawat untuk Patrialis, Ghozali dan Hamdan.

“Tiket pada waktu itu saya menghubungi Pak Said untuk seingat saya untuk berangkat Pak Ghozali, kalau pulang saya hubungi Pak Said,” kata Kamaludin saat ditanya jaksa.

Kamaludin merupakan Direktur PT Spektra Selaras Bumi mengaku memberi tahu Basuki Hariman jika ingin pergi dengan Patrialis di Batam. Kemudian, Basuki memberikan 20 ribu dollar AS untuk biaya akomodasi bermain golf di Batam.

“Ternyata sampai di sana (Batam) sudah ada teman yang handle tapi saya gunakan untuk makan dengan Patrialis Akbar sejumlah Rp 1,5 juta,” kata dia.

Dia mengatakan Patrialis tak mengetahui uang yang dikeluarkan tersebut berasal Basuki Hariman.

“Uang 10 ribu dolar AS dari Basuki berapa yang digunakan?” tanya jaksa.

“1.000 atau 2.000 saya tukarkan waktu belanja-belanja di sana,” jawab Kamaludin. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline