logo seputarnusantara.com

Jam Tangan Mewah Richard Mille Rp 1,8 Miliar di Pusaran Kasus e-KTP

Jam Tangan Mewah Richard Mille Rp 1,8 Miliar di Pusaran Kasus e-KTP

6 - Okt - 2017 | 12:00 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. FBI menyebut Johannes Marliem, yang tewas Agustus lalu, pernah memberi jam tangan senilai Rp 1,3 miliar kepada Setya Novanto. Ketua KPK Agus Rahardjo angkat bicara soal itu.

“Jam tangan itu infonya ada 3, yang 2 untuk Johannes Marliem sendiri, yang 1 diberikan kepada seseorang,” kata Agus di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2017).

Namun, Agus tidak menjelaskan siapa seseorang yang diberikan jam tangan tersebut. “Itu yang masih kami teliti,” ucap Agus singkat.

Sebelumnya dilansir dari wehoville.com, Rabu (4/10), dalam dokumen gugatan terkait Johannes Marliem, agen khusus FBI Jonathan Holden menyatakan Marliem mengakui memberikan sejumlah uang dan benda lain kepada pejabat di Indonesia terkait lelang e-KTP pada 2011. Keterangan itu didapatkan Holden dari pemeriksaan terhadap Marliem pada Agustus 2017.

Marliem, menurut pengakuan Agen Holden, mengungkap soal pemberian jam tangan Richard Mille kepada Novanto senilai USD 135 ribu (sekitar Rp 1,8 miliar). Jam tangan tersebut diberi Marliem di Beverly Hills.

Namun, pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, membantah keterangan agen khusus FBI Jonathan Holden yang menyebut Johannes Marliem memberikan jam tangan Richard Mille senilai USD 135 ribu (sekitar Rp 1,8 miliar) kepada Setya Novanto.

“Itu berita yang bersifat untuk penghasutan dan sesuatu tidak masuk akal. Selama saya sama beliau (Setya Novanto), saya belum pernah lihat beliau pakai jam tangan Richard Mille. Malah saya punya dan itu bukan barang yang istimewa. Saya rasa hampir semua anggota Dewan punya. Harganya memang mahal, tapi itu menurut orang tertentu, kan,” ujar pengacara Fredrich, Rabu (4/10/2017). (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline