logo seputarnusantara.com

Kepala Dinas LH dan Perikanan : Semangat Nelayan Purworejo Tinggi, Kolam Tambat Labuh Jadi Solusi

27 - Jan - 2022 | 14:31 | kategori:Headline

Keterangan foto : AL Bambang Setiawan, S.Sos., M. Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah memiliki garis pantai yang cukup panjang, dan laut yang luas merupakan salah satu sumber penghidupan sebagian masyarakat Purworejo.

Menurut AL Bambang Setiawan, S. Sos., M. Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah, bahwa Dinas LH (Lingkungan Hidup) pada tahun 2022 ini, sesuai dengan Nomenklatur yang baru di Perda Nomor 04 tahun 2021, bertambah tugasnya untuk mengurusi Perikanan.

” Saya berharap dan akan memacu supaya Perikanan di Purworejo ini semakin menggeliat, utamanya adalah Perikanan Tangkap. Kalau saya petakan ternyata peluang Perikanan Tangkap ini sangat luar biasa,” ungkap Bambang Setiawan kepada seputarnusantara.com di kantornya, pada Kamis 27 Januari 2022.

Keterangan foto : Pantai Jatimalang- Purwodadi- Purworejo, merupakan salah satu pantai yang jadi objek wisata unggulan dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

Lebih lanjut dirinya memaparkan mengapa peluang Perikanan Tangkap tersebut sangat luar biasa? Karena, pertama, Purworejo memiliki garis pantai yang cukup panjang sekitar 21 KM, ini merupakan potensi yang cukup besar.

” Kemudian yang kedua adalah semangat SDM (Sumber Daya Manusia, red.) yang tinggi. Semangat para nelayan Purworejo ini sangat tinggi untuk melaut. Walaupun misalnya ada kecelakaan, mereka tidak patah semangat, tetap melaut,” ucap Bambang Setiawan.

Para nelayan, imbuhnya, walaupun kondisi bagaimanapun, tetap punya semangat tinggi untuk melaut dan mencari ikan. Sedangkan tantangannya adalah tantangan alam seperti ombak yang tinggi. Namun sebagai manusia kita berusaha untuk menundukkan alam dengan terobosan teknologi.

” Kita mencoba untuk komunikasi & koordinasi dengan Dinas terkait di Provinsi dan Kementerian Kelautan Perikanan di Pusat, bagaimana mengatasi hal tersebut. Nah salah satu upaya yang akan kita lakukan adalah membuat Kolam Tambat Labuh” tegasnya.

Jadi, sambungnya, Kolam Tambat Labuh tersebut berfungsi sebagai tempat bersandarnya perahu nelayan. Sudah di cek di tata ruang ternyata ada dan diperbolehkan. Kolam Tambat Labuh itu untuk meredam ombak yang tinggi, sehingga perahu nelayan tetap bisa berangkat melaut dan bersandar saat pulang dengan aman, walaupun ombaknya besar dan tinggi.

” Kolam Tambat Labuh ini ada di sepanjang pantai Purworejo dan sedang kita rintis, karena perjuangannya cukup panjang, karena harus ada FS (Feasibility Study), Master Plan, dan DED (Detail Engineering Design). Kalau pembangunannya kita harus ada bantuan dari Pusat, karena semua harus melalui proses yang cukup panjang,” terangnya.

Dinas LH dan Perikanan, menurutnya, akan melihat sejauhmana Purworejo bisa mengatasi hal tersebut. Cilacap juga sama- sama pantai selatan Jawa yang berombak besar & tinggi, sudah bisa mengatasi itu. Kalau pantai utara Jawa cenderung berombak landai.

” Makanya akan kita mulai rintis lagi, dulu juga pernah ada, supaya Purworejo ini kedepannya lebih makmur, karena kekayaan lautnya kan cukup besar,” ucap Bambang Setiawan.

Dirinya mengakui pada hari ini sudah bertemu dengan para pengurus TPI (Tempat Pelelangan Ikan, red.) dari Kertojayan, Keburuhan, Jatimalang, dan Jatikontal. Kepala Dinas LH dan Perikanan sudah bincang- bincang dengan para pengurus TPI, dan mereka mempunyai semangat yang sangat tinggi.

” Smoga ini menjadi rintisan awal yang kemudian berhasil dan mereka para nelayan bisa lebih sejahtera. Kalau sekarang ini fasilitas untuk melaut sudah cukup memadai. Para nelayan Purworejo memiliki kurang lebih 150 perahu untuk menangkap ikan,” paparnya.

Jadi, jelasnya, sepanjang pantai di Purworejo mulai Grabag sampai Purwodadi, para nelayan memiliki 150- an perahu. Namun kendalanya ada di hari melautnya, kalau ombak sedang tinggi, para nelayan tidak berani melaut, ini kendalanya.

” Harapan saya, smoga Kolam Tambat Labuh bisa segera terealisasi, sehingga perahu nelayan bisa melewati ombak dengan aman. Jadi ini semacam dermaga kecil yang berfungsi untuk memperlancar berangkat dan bersandarnya perahu para nelayan,” terangnya.

” Saya berpesan kepada para nelayan, kalau ombak sedang tinggi, jangan melaut dulu karena beresiko. Walaupun para nelayan punya asuransi, namun tetap harus hati- hati dan waspada ketika sedang melaut,” pungkas Bambang Setiawan di penghujung Wawancara dengan seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline