logo seputarnusantara.com

Kontroversi Buku ” Membongkar Gurita Cikeas : Dibalik Skandal Bank Century “. George : Buku Harus Dilawan Buku

27 - Des - 2009 | 08:47 | kategori:Budaya

george-junus-aditjondroJakarta. Seputar Nusantara. Penulis buku ‘Membongkar Gurita Cikeas: Dibalik Skandal Bank Century’ George Aditjondro meminta pada siapa pun yang tidak terima dengan bukunya agar  memberikan jawaban dengan cara ilmiah. Tulisan investigatif di dalam buku, harus dibantah pula dengan buku tandingan.

“Saya mengusulkan karena SBY kan doktor, lalu punya tim sukses lagi. Saya juga doktor. Kalau buku dilawanlah dengan buku,” kata George, saat berbincang lewat telepon, Sabtu (26/12/2009) malam.

George menilai, segala sesuatu yang dituis dalam bukunya berasal dari sumber yang valid dan bisa dipercaya. Ia juga didukung dengan data-data yang kebenarannya tidak perlu diragukan. Bahkan, proses pengumpulan data sudah ia lakukan sejak tahun 2003. “Semenjak SBY menjabat sebagai Menkopolkam,” imbuhnya.

Untuk itu, segala respons negatif atau keprihatinan dari kubu SBY harus disikapi dengan cara ilmiah. Sebab, pria yang lahir di Pekalongan ini menganggap, banyak keganjilan dalam proses pemenangan SBY sebagai presiden. Terlebih hanya satu putaran.

“Inti dari buku saya adalah kemenangan SBY dalam satu putaran itu ditopang oleh hal-hal yang berbau pelanggaran hukum. Kalau itu tidak betul, bikin buku yang secara ilmiah menyatakan itu adalah kemenangan murni,” jelasnya.

Sebelumnya, George juga pernah menulis tentang korupsi di kepresidenan. Pada tahun 2006, pria yang pernah dicekal oleh rezim Soeharto ini menulis buku yang berjudul ‘Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi dan Partai Penguasa’. Ia juga pernah menulis buku berjudul ‘Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari’. Buku itu mengkritik habis perilaku koruptif di era Soeharto dan Habibie.

“Jadi ini buku ketiga saya tentang korupsi kepresidenan. Tadinya mau Oligarki Cikeas, tapi isitilah Gurita lebih terkenal karena sering dipakai dalam gurita bisnis dan gurita korupsi,” pungkasnya. ( detik.com )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Budaya | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.