logo seputarnusantara.com

Banjir Bandang Terjang Teluk Wondama

5 - Okt - 2010 | 01:59 | kategori:Fenomena Alam

wondamaTeluk Wondama- Papua Barat. Seputar Nusantara. Korban tewas banjir bandang di Washior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, hingga saat ini, Selasa (5/10), sebanyak 13 orang. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, karena banyak korban terluka dan hilang akibat terjangan banjir. Saat ini petugas telah mengevakuasi 13 jenazah korban banjir bandang di Bandara Washior, Kabupaten Teluk Wondama- Papua Barat. Akibat banjir bandang, lumpur memenuhi Kota Washior hingga ke Bandara Washior.

Hingga kini para korban tewas belum terindentifikasi. Sementara jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah. Korban tewas ditemukan tertimbun lumpur, terjebak dalam bangunan yang hancur. Bahkan ada korban yang ditemukan di laut karena hanyut terbawa banjir.

Tim medis juga masih memberikan pengobatan kepada korban luka-luka. Banjir mengakibatkan fasilitas umum seperti listrik rusak hingga arus listrik terputus. Banjir bandang setinggi 3 meter menerjang Kota Washior dan merusak pemukiman warga.

Petugas sudah mengevakuasi 13 jenazah korban banjir bandang di Bandara Washior di Kabupaten Teluk Wondama- Papua Barat. Lumpur akibat banjir bandang memenuhi Kota Washior hingga ke bandara. Sementara tim medis hingga, Senin (4/10) malam, masih terus memberikan pengobatan terhadap korban banjir bandang.

Kontributor Metro TV Abdul Muin melaporkan, banjir bandang yang menerjang Kota Washior terjadi, Senin (4/10) sekitar pukul 08.00 Waktu Indonesia Timur. Banjir yang datang tiba-tiba itu membuat warga Kota Washior panik. Hingga berita ini ditulis, banjir bandang masih terjadi. Lumpur yang dibawa banjir sudah memenuhi Kota Washior. “Kota Washior lumpuh total dan tidak ada penerangan karena listrik padam,” kata Abdul Muin via telepon kepada Ralf Tampubolon.

Abdul Muin menambahkan, selain 13 jenazah korban banjir, 100 orang yang mengalami luka-luka masih berada di tempat darurat di bandara. Mereka kebanyakan mengalami luka di bagian kepala dan mengalami patah kaki. Menurutnya jumlah petugas medis yang menolong korban banjir juga masih minim.

Lumpur yang menggenangi bandara, membuat pesawat tidak bisa terbang dan masih berada di landasan. Maskapai Susi Air sempat mengirimkan sebuah helikopter dari Nabire, untuk mengevakuasi 3 orang ke Manokwari.

Sementara bantuan yang diangkut dengan kapal, lanjut Abdul Muin, masih kesulitan menuju ke lokasi korban banjir. Selain tidak ada transportasi, sarana jalan juga rusak dan tergenang lumpur. Korban banjir bandang mengharapkan bantuan tenda darurat, air mineral dan makanan cepat saji. Sejauh ini warga yang rumahnya tersapu banjir, kata Abdul Muin, juga belum diketahui nasibnya. ( metrotvnews.com/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Fenomena Alam | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.