logo seputarnusantara.com

Merapi Meletus, Mbah Maridjan Gugur?

27 - Okt - 2010 | 03:04 | kategori:Fenomena Alam

wedhus_gembel_9772Jogjakarta. Seputar Nusantara. Jumlah korban tewas Merapi terus bertambah. Data terakhir RS Sardjito jumlah korban tewas ada 25 orang. Beberapa jenazah masih belum dikenali. “Yang meninggal ada 25 orang,” kata Kepala Rumah Sakit dr Sardjito, Heru Krisno Nugroho dalam jumpa pers di RS Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Beberapa jenazah masih diidentifikasi tim dari Polri. Untuk korban luka, Heru menjelaskan, ada 14 orang yang kini dirawat di bangsal korban luka bakar. Petugas berupaya keras melakukan pertolongan.

“Dengan kondisi luka bakar lebih dari 80 persen, mereka kritis,” tambahnya.

Para korban, umumnya berasal dari Desa Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. “Mereka berasal dari daerah di sekitar Mbah Maridjan,” tutupnya.

Mbah Maridjan adalah kuncen Gunung Merapi sejak lebih 20-an tahun lalu. Warga sekitar selalu mendengarkan komandonya terkait kondisi Merapi.

Mbah Maridjan Meninggal Dunia?

Juru kunci (kuncen) Merapi Mbah Maridjan meninggal dunia. Pihak Keraton Yogyakarta, yang menunjuk Mbah Maridjan untuk bertugas di Merapi pun sudah melakukan pengecekan.

“Abdi dalem Gusti Prabu menelpon,” kata Kepala Rumah Sakit dr Sardjito, Heru Krisno Nugroho, dalam jumpa pers di RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).

Pihak Keraton Yogyakarta pun kemudian menyebutkan sejumlah ciri-ciri yang dimiliki Mbah Maridjan, untuk dicek oleh tim medis dan dibandingkan dengan jenazah yang ditemukan.

“Mbah Maridjan memiliki ciri ibu jari bengkok dan sesuai,” jelasnya.

Mbah Maridjan ditemukan Tim SAR Yogyakarta sekitar pukul 05.00 WIB di dapur rumahnya. Dia ditemukan dalam posisi sujud. Tim SAR mengenali jasad Mbah Maridjan dari batik, sarung, dan kopiah yang dikenakan.

Namun untuk memastikan, tim medis juga melakukan tes DNA. Dokter dari kepolisian memeriksa DNA anak Mbah Maridjan. Informasi juga beredar kalau Sultan HB X akan mengunjungi RS Sardjito. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Fenomena Alam | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.