Korban Meninggal Akibat Bencana Banjir Bandang Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat Akan Dikubur Massal
11 - Okt - 2010 | 03:30 | kategori:Fenomena AlamWondama- Papua Barat. Seputar Nusantara. Upaya pencarian korban tewas akibat banjir bandang di Kecamatan Wasior, Papua Barat, terus dilakukan. Korban tewas yang akan ditemukan nantinya akan dikubur massal.
“Semua korban dikuburkan secara massal di Desa Wasior Kampung,” kata Dandim 1703 Manokwari Letkol Edward Sitorus di posko utama penangulangan bencana di Teluk Wondama, Wasior, Papua Barat, Senin (11/10/2010). Edward mengatakan, korban tewas akan terlebih dahulu diidentifikasi. Setelah itu akan dikuburkan secara massal. Setiap mayat yang ditemukan, langsung digali lubang dan dikuburkan.
“Tiap lubang ada sekitar 2-3 mayat. Dipisah yang muslim dan Kristen,” jelasnya.
Senin 4 Oktober lalu, Kecamatan Wasior diterjang air bah yang menyebabkan seluruh sarana infrastruktur di Wasior luluh lantak, termasuk lapangan udara. Ribuan warga diungsikan ke Manokwari. Sejumlah bantuan pun dikirim.
Sejumlah menteri terkait seperti Menko Kesra Agung Laksono dan Mensos Salim Segaf turun langsung ke lapangan memberikan bantuan. Mereka membawa bantuan uang tunai bagi para korban dengan nilai total Rp 2,5 miliar dan santunan awal sebesar Rp 4 juta rupiah untuk keluaga yang anggotanya tewas akibat banjir.
Freddy Numberi pun sudah mengintruksikan agar ribuan pengungsi Wasior dibawa ke Manokwari. KM Napulu yang tengah merapat di Nabire langsung merapat ke perairan dekat Wasior. Kapal ini diharapkan dapat mengangkut semua pengungsi yang sudah kehilangan tempat tinggalnya. Presiden SBY juga berencana mengunjungi pengungsi banjir bandang di Wasior.
Palang Merah Indonesia (PMI) juga telah membagikan bantuan kepada korban bencana alam ini. Ribuan paket perlengkapan rumah tangga sudah diterbangkan ke Wasior menggunakan pesawat kargo milik Ketum PMI, Jusuf Kalla. PMI juga menyemprotkan disinfektan ke tempat ditemukannya mayat agar tidak menyebarkan penyakit.
Terjangan air bah menyebabkan seluruh sarana infrastruktur di Wasior luluh lantak, termasuk lapangan udara. Seluruh logistik bantuan untuk keperluan tanggap darurat hanya bisa disalurkan melalui pelabuhan kecil di Teluk Wondama.
Hingga pukul 07.00 WIB, korban jiwa mencapai 146 orang. Kecamatan Wasior sendiri, kampung yang paling parah rusaknya setelah terkena banji bandang. Sebelum terjadinya bencana banjir, kampung ini sendiri merupakan perkampungan padat. Di kampung tersebut sudah terdapat terminal, pasar dan kantor pemerintahan.
Kini, Kampung Suanduai sudah berubah menjadi lautan lumpur. Petugas telah membersihkan lumpur untuk membuat jalan. Tim SAR pun masih terus melakukan upaya evakuasi untuk mencari korban hilang lainnya. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Fenomena Alam | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Fenomena Alam
- Pengungsi Merapi : Kita Sangat Jenuh
- Hari Ini Hujan Abu Sampai Batang
- Pengungsi Merapi Kekurangan Obat
- Wonosari Digoyang Gempa 3,8 SR
- Merapi Semburkan Awan Panas Lagi
- Tsunami Mentawai Sumatera Barat : Korban Meninggal 311 Orang & 378 Hilang
- Tsunami 7 Meter Hantam Mentawai
- Merapi Meletus, Mbah Maridjan Gugur?
- Jakarta Porak- Poranda Senin Malam
- Gempa 7,2 SR Goyang Sumatera Barat
- Gempa Bumi 5 SR Goyang Sukabumi
- Korban Meninggal Akibat Bencana Banjir Bandang Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat Akan Dikubur Massal
- Gempa 3,9 SR Goyang Jogjakarta
- Irene Manibuy, SH. (Ketua Posko Peduli Bencana Banjir Bandang Wasior, Wondama- Papua Barat) : Korban Banjir Sangat Membutuhkan Obat- Obatan, Tenda, Tenaga Medis dan Makanan
- Bencana Banjir Bandang di Wasior- Wondama, PMI : 95 Meninggal, 76 Hilang dan Ribuan Orang Mengungsi
- Seharusnya Presiden SBY Secepatnya Menyatakan : Bencana Banjir Bandang di Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat Sebagai Bencana Nasional
- Banjir Bandang di Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat : 83 Meninggal, 64 Hilang & 4.000 Mengungsi
- Banjir Bandang Terjang Teluk Wondama
- Hujan Angin Minggu Siang Akibatkan Banjir dan Pepohonan Tumbang
- Gempa 7,4 SR Goyang Papua Barat