Jakarta Porak- Poranda Senin Malam
26 - Okt - 2010 | 02:43 | kategori:Fenomena AlamJakarta. Seputar Nusantara. Hujan lebat selama 2-4 jam yang memporakporandakan Jakarta semalam menjadi horor tersendiri bagi sebagian warga Ibukota. Bagi beberapa orang, pengalaman ini bahkan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. ? ?Ulama Aa Gym, saat berceramah di radio pada pukul 05.00 pagi tadi, menceritakan, saat hendak mengisi ceramah di Masjid BI, Jl MH Thamrin, Jakpus, pada pukul 19.30 WIB semalam, dia membutuhkan waktu hingga 6 jam untuk mencapai masjid itu.
“Jamaah juga sedikit, karena banyak yang terjebak macet,” kata Aa Gym, Selasa (26/10/2010).
Coky, seorang pegawai swasta, juga harus menghabiskan waktu 4 jam untuk sampai di rumahnya di Jatipadang, Jakarta Selatan. Ia berangkat dari Matraman, Jakarta Timur, pukul 21.00 WIB dan tiba pukul 01.00 WIB.
“Saya naik taksi dari Matraman, dan tak bergerak saat ingin melewati Pancoran, tepatnya di depan Universitas Sahid. Para penumpang juga pada turun dari kendaraannya,” kata Coky.
Bingung mau menumpang apa, Coky akhirnya memilih jalan kaki sampai pertigaan Kalibata, 1 km lebih dari Universitas Sahid.
“Karena melihat Jl Raya Pasar Minggu sudah mendingan, dari situ saya naik Metro Mini sampai Pasar Minggu, lalu naik ojek sampai rumah,” kata Coky. Ini merupakan pengalaman terpahitnya selama tinggal di Jakarta.
Pengalaman ‘lembur’ di jalan juga dialami oleh Haris, yang tiba di rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, pada pukul 01.00 WIB. Dari kantornya di Pasar Minggu, ia harus menghabiskan waktu sampai 4 jam.
“Saya ??naik Metro Mini M-75 dari Pasar Minggu. Karena di Buncit dekat kantor Imigrasi banjir, Metro Mini akhirnya masuk ke Jalan Siaga Raya,” kata Haris.
Namun jalan alternatif yang menembus Pancoran itu tetap macet. “Nggak bergerak. Akhirnya Metro Mini muter balik lagi sebelum TMP Kalibata dan akhirnya masuk terminal Pasar Minggu lagi,” kisahnya.
Haris baru bisa pulang ke rumahnya, saat Jl Buncit Raya sudah mencair dan Metro Mini yang ia tumpangi melalui jalur yang benar. “Saya akhirnya sampai rumah pukul 01.00 WIB,” kata dia.
Indra, juga seorang karyawan swasta, harus menghabiskan waktu 3 jam untuk sampai rumahnya di kawasan Margonda, Depok, dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan. “Sepanjang jalan banyak genangan,” kata Indra.
Akibat Jakarta yang porak poranda semalam, kecaman pun dilancarkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, baik oleh penumpang di jalan maupun lewat social media, seperti twitter.
“Time line semalam dipenuhi kecaman kepada Foke, bahkan makian,” katanya.
Hari ini hujan mengancam Jakarta lagi seperti semalam. Kekhawatiran akan terjebak macet dan genangan berjam-jam membuat warga agak malas beraktivitas di luar kantor. “Duh kok jadi trauma begini ya kalo mau pulang kantor,” tulis pembaca ber-ID Deje. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Fenomena Alam | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Fenomena Alam
- Pengungsi Merapi : Kita Sangat Jenuh
- Hari Ini Hujan Abu Sampai Batang
- Pengungsi Merapi Kekurangan Obat
- Wonosari Digoyang Gempa 3,8 SR
- Merapi Semburkan Awan Panas Lagi
- Tsunami Mentawai Sumatera Barat : Korban Meninggal 311 Orang & 378 Hilang
- Tsunami 7 Meter Hantam Mentawai
- Merapi Meletus, Mbah Maridjan Gugur?
- Jakarta Porak- Poranda Senin Malam
- Gempa 7,2 SR Goyang Sumatera Barat
- Gempa Bumi 5 SR Goyang Sukabumi
- Korban Meninggal Akibat Bencana Banjir Bandang Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat Akan Dikubur Massal
- Gempa 3,9 SR Goyang Jogjakarta
- Irene Manibuy, SH. (Ketua Posko Peduli Bencana Banjir Bandang Wasior, Wondama- Papua Barat) : Korban Banjir Sangat Membutuhkan Obat- Obatan, Tenda, Tenaga Medis dan Makanan
- Bencana Banjir Bandang di Wasior- Wondama, PMI : 95 Meninggal, 76 Hilang dan Ribuan Orang Mengungsi
- Seharusnya Presiden SBY Secepatnya Menyatakan : Bencana Banjir Bandang di Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat Sebagai Bencana Nasional
- Banjir Bandang di Wasior, Teluk Wondama- Papua Barat : 83 Meninggal, 64 Hilang & 4.000 Mengungsi
- Banjir Bandang Terjang Teluk Wondama
- Hujan Angin Minggu Siang Akibatkan Banjir dan Pepohonan Tumbang
- Gempa 7,4 SR Goyang Papua Barat