logo seputarnusantara.com

BULOG Tidak Gelar OP Hingga 3 Bulan

16 - Jun - 2010 | 01:04 | kategori:BUMN

BulogJambi. Seputar Nusantara. Perum Bulog Divre Jambi memastikan tidak akan menggelar operasi pasar hingga tiga bulan ke depan kendati harga beras di pasaran kini terus bergerak naik mencapai Rp5.500/kg untuk beras berukuran standar Bulog. Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Jambi Damin Hartono Roestam mengatakan, kendati harga beras di Jambi kini terus bergerak naik namun dinilai masih dalam batas kewajaran atau masih di bawah 10 persen. “Bulog akan menggelar operasi pasar (OP) jika kenaikkan harga sudah mencapai di atas 10 persen dibanding bulan sebelumnya, sementara hingga saat ini kenaikan berkisar antara Rp150 hingga Rp200/kg,” katanya.

Beras standar Bulog di pasaran kini berkisar antara Rp5.450 hingga Rp5.500/kg atau naik antara Rp150 hingga Rp200/kg dibanding bulan sebelumnya Rp5.300/kg, sementara harga pokok pemerintah Rp.5.060/kg.

Damin menyebutkan, kenaikan harga beras itu lebih disebabkan karena cuaca atau musim hujan yang kini masih terjadi, terutama di daerah-daerah sentra beras di Jawa, termasuk di sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi.

Panen raya yang tidak merata menyebabkan naiknya harga beras, namun masih di bawah sepuluh persen atau masih dalam batas kewajaran, sehingga Perum Bulog menilai belum saatnya dlakukan OP.

Khusus di Provinsi Jambi, menurut pengalaman sebelumnya, lonjakan harga akan terjadi pada akhir Agustus, karena saat itu memasuki pascapanen, di mana kenaikan harga bisa di atas 10 persen, namun karena keterlambatan musim tanam, bisa saja tidak terjadi lonjakan harga.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi Abu Suchamah mengatakan, untuk wilayah Jambi khususnya daerah timur terjadi penundaan musim tanam hingga dua bulan ke depan.

Adanya penundaan musim tanam sudah pasti terjadi penundaan musim panen, dengan sendirinya pada September dan Oktober yang semestinya terjadi kenaikkan harga beras, diyakini tidak akan terjadi, karena saat itu terjadi proses produksi beras.

“Bila terjadi produksi beras maka beras yang beredar di pasaran pun akan banyak, dan harga juga tidak akan naik melebihi lima persen, sehingga Bulog juga tidak akan melakukan OP,” kata Abu Suchamah. (bulog.co.id / Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: BUMN | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.