Perum Perhutani Akan Naikkan Upah Penyadap Getah Pinus
2 - Mei - 2010 | 06:38 | kategori:BUMNJakarta. Seputar Nusantara. Perum Perhutani akan menaikkan upah penyadap getah pinus Rp 250 per kilogram dan membeli langsung ke penyadap untuk meningkatkan kesejahteraan petani komoditas potensial itu. “Kami sudah mengajukan RKAP perubahan kepada Kementerian BUMN. Kami harap RKAP perubahan yang kami ajukan bisa mendapat persetujuan pada bulan ini,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin.
Upaya menaikkan upah para penyadap getah pinus itu, katanya, telah dituangkan ke dalam bagian dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)–Perubahan. Upah yang berlaku saat ini sebesar Rp2.050 per kg.
“Kenaikan upah tersebut diharapkan bisa menjadi insentif dan memacu penyadap untuk meningkatkan produksi getah pinus,” katanya.
Getah pinus adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gondorukem dan terpentin, yang merupakan salah satu komoditas hasil hutan bukan kayu andalan Perhutani. Tiap tahun Perhutani bisa memproduksi 60.000 – 80.000 ton gondorukem yang seluruhnya ditujukan bagi pasar ekspor.
Volume produksi gondorukem Indonesia yang diperdagangkan setiap tahun sekitar 60.000 ton, yang terdiri dari 80% untuk ekspor dan 20% lagi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
Indonesia menjadi negara produsen terbesar ketiga setelah China dan Brasil, yang memberikan kontribusi 8% lebih terhadap produksi gondorukem dunia.
Potensi hutan pinus Indonesia sebenarnya hampir setara dengan Cina, namun volume produksinya jauh di bawah negara itu. Di Indonesia, produk gondorukem hampir seluruhnya berasal dari hutan pinus di Jawa. Areal hutan pinus di Jawa yang diperuntukkan sebagai penghasil getah pada awalnya seluas 476.000 hektare (ha), dan yang benar-benar ditumbuhi pohon pinus sekitar 208.834 ha. Namun, tanaman pinus yang disadap untuk diambil getahnya baru sekitar 145.000 ha.
Dari luasan tersebut rata-rata dapat dihasilkan getah pinus sekitar 85.000 ton/tahun, dan dari getah itu diperoleh gondorukem sekitar 60.000 ton dan terpentin 12.000 ton.
Sementara itu China, sebagai negara produsen gondorukem terbesar didunia, memiliki potensi produksi getah pinus luar biasa, dengan luas hutan pinus untuk disadap mencapai 1 juta ha. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: BUMN | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori BUMN
- BULOG Jateng Bantu Korban Merapi
- Dapur Umum Perum BULOG Ringankan Beban Korban Banjir Wasior- Papua Barat
- Komisi IV DPR RI Puji Kinerja Perum BULOG di Daerah
- Sikapi Permasalahan Pangan, Direksi BULOG Gelar Konferensi Pers
- Pengadaan Beras Nasional Oleh Perum BULOG Mencapai 1,8 Juta Ton
- PT. Jasa Raharja (Persero) Mengadakan Kegiatan Workshop Office Automation di Kantor Pusat- Jakarta
- Perum BULOG Pastikan Pembelian Beras Dari Petani Sesuai Dengan Prosedur
- Perum Bulog Divre Bengkulu Siap Salurkan Raskin Tambahan 9,6 Ton
- Perum BULOG Divre Bengkulu Salurkan Raskin 12.352 Ton
- Perum BULOG Divre Sulawesi Tenggara Serap Beras Petani 10.190 Ton
- Perum BULOG Salurkan 252,07 Ton Raskin Di Kendari- Sulawesi Tenggara
- BULOG Jamin Stok Beras Bolaang Mongondow Aman Jelang Idul Fitri
- BULOG Bangka Optimis Operasi Pasar Mampu Turunkan Harga Beras
- BULOG Rejang Lebong Siapkan 1 Ton Gula
- Bulog : Stok Beras Di Cipinang Cukup
- Harga Beras BULOG Di Papua Paling Stabil
- PERUM BULOG Gelar Operasi Pasar Hingga Harga Beras Normal
- PERUM BULOG Siap Gelar Operasi Pasar
- Petani Bali Pilih Jual Beras ke Pasar
- Kabag Keuangan Jasa Raharja DKI : Cukup SMS Sebagai Informasi Awal Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas