Anggota DPR Ridwan Hisjam : Potensi Jaringan Gas Sangat Terbuka di Jatim

Keterangan foto : Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (Golongan Karya) Ir. H. Ridwan Hisjam saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan Direksi Pertamina Gas Negara di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022)

Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (Golongan Karya) Ir. H. Ridwan Hisjam mengatakan bahwa potensi jaringan gas (jargas) di Provinsi Jawa Timur sangat besar dan terbuka. Hal ini merupakan peluang bisnis untuk Pertamina Gas Indonesia (PGN).

Ridwan Hisjam berharap potensi yang ada dapat disambut dengan baik oleh jajaran PGN, sehingga sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Undang- Undang, yaitu mencari keuntungan sebesar- besarnya.

” Kami selaku DPR RI yang mengawasi pekerjaan atau kebijakan- kebijakan energi khususnya tentang gas, memberikan dukungan penuh kepada PGN menjadi perusahaan BUMN di bidang energi yang existing karena potensinya sangat besar,” usul Ridwan Hisjam usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan Direksi Pertamina Gas Negara di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).

Perlu diketahui, subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 KG dianggarkan sebesar Rp 66,3 Triliun dalam APBN 2022. Harga pasar LPG 3 KG senilai Rp 15.698 per-KG, sedangkan harga yang telah disubsidi menjadi Rp 4.250 per-KG. Hal ini membebankan negara cukup besar.

“ Dengan adanya jaringan gas, maka harganya akan turun tinggal sepertiganya. Memang sarana dan prasarananya harus ada investasi, tetapi real estate di Jawa Timur ini potensinya sangat besar. Saya kira sudah tidak perlu dengan LPG 3 KG lagi, mereka harus pakai yang 12 KG. Kalau pakai jaringan gas PGN harganya akan lebih murah daripada harga umum. Itulah yang harus menjadi sasaran PGN,” jelas Politisi senior Partai Golkar ini. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.