logo seputarnusantara.com

Ini Dia : Kronologi Bentrok di Tarakan

29 - Sep - 2010 | 02:05 | kategori:Kriminal

bentrok_ilustrasiKalimantan Timur. Seputar Nusantara. Mabes Polri membeberkan kronologi bentrokan yang terjadi di pusat Kota Tarakan pada Minggu 26 September 2010 lalu. Bentrokan itu melibatkan 2 kelompok yang berada di Tarakan. Berikut kronologi lengkap dari Divisi Humas Mabes Polri yang dilansir di twitter dan Facebooknya, Rabu (29/9/2010).
Peristiwa Kerusuhan
Pada tanggal 26 September 2010  sekitar pukul 22.30 WITA. Telah terjadi
perkelahian  antar sekelompok warga dari Suku Bugis dan Suku Tidung di Kampung  Juata  Permai,  Tarakan,  Kalimantan Timur. Akibat perkelahian tersebut 1 (satu) orang tewas.

Kronologi Kejadian

Minggu tanggal 26 September 2010 sekitar pukul 22.30 WITA.

Pada saat Sdr ABDUL RAHMANSYAH, Warga Kel Juata Permai sedang melintas di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata Kec Tarakan Utara, Kota Tarakan, secara tiba-tiba dikeroyok 5 (lima) orang tidak dikenal, sehingga sdr Abdul Rahmansyah mengalami luka-luka di telapak tangan.

Selanjutnya Sdr Abdul Rahmansyah pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan untuk berobat.

Pada hari Senin 27 September 2010

Sekitar pukul 00.30 WITA, Sdr ABDULLAH (56 Thn), warga Kel Juata Permai, Orang tua Sdr Abdul Rahmansyah beserta 6 (enam) orang yang merupakan keluarga dari Suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang dan tombak.

Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata, Tarakan Utara Kota Tarakan. Penghuni rumah yang mengetahui bahwa rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang.

Kemudian terjadilah perkelahian antara kelompok Sdr Abdullah (warga Suku Tidung) dengan penghuni rumah tersebut (kebetulan warga Suku Bugis Latta). Akibatnya Sdr Abdullah meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.

Pada pukul 01.00 WITA, di Perum Korpri Jl Seranai III, Tarakan Utara,
Kota Tarakan terjadi penyerangan yang dilakukan sekitar 50 orang
(Warga Suku Tidung) yang bersenjatakan mandau, parang dan tombak.

Terjadi pengrusakan terhadap rumah milik Sdr NOODIN (Warga Suku Bugis
Letta), Warga Kel Juata Permai, Tarakan Utara.

Pada pukul 05.30 WITA terjadi lagi aksi pembakaran terhadap rumah milik Sdr
SARIFUDIN (Warga Suku Bugis Latta), Warga Perum Korpri Jl. Seranai RT 20 Kel
Juata Permai, Tarakan Utara.

Pada pukul 06.00 WITA, sekitar 50 orang (Warga Suku Tidung) mencari Sdr BAPAK ASNAH (Warga Suku Bugis Latta), namun berhasil diamankan anggota Brimob.

Pada pukul 10.00 WITA, massa kembali mendatangi rumah tinggal Sdr NOODIN (Warga Suku Bugis Latta) dan langsung membakarnya.

Pada pukul 11.00 WITA, massa kembali melakukan pengrusakan terhadap 4 (empat) sepeda motor yang berada dirumah Sdr NOODIN.

Pada pukul 14.30 WITA, korban meninggal Sdr ABDULLAH (Alm) dimakamkan di Gunung Daeng Kel Sebengkok Kec Tarakan Tengah, Kota Tarakan.

Pada pukul 18.00 WITA, terjadi pengeroyokan terhadap Sdr SAMSUL TANI (Warga Suku Bugis), Warga Memburungan RT 15 Kec Tarakan Timur, Kota Tarakan, oleh orang tidak dikenal.

Pukul 18.00 WITA, personil gabungan dari Polres Tarakan (Sat Intelkam, Sat
Reskrim dan Sat Samapta) diperbantukan untuk mengamankan TKP.

Pada pukul 20.30 WITA s/d 22.30 WITA bertempat di Kantor Camat tarakan Utara
berlangsung pertemuan yang dihadiri untur Pemda setempat seperti Walikota
Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim serta perwakilan dari Suku Bugis dan Suku Tidung.

Hasil pertemuan adalah sebagai berikut :

1. Sepakat untuk melihat permasalahan tersebut sebagai masalah individu.
2. Sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku.
3. Segera temukan pelaku.
4. Seluruh kegiatan pemerintahan dan perekonomian berjalan seperti biasa.
5. Elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama mendukung upaya
penegakkan hukum.
6. Mengatasi akar permasalahan secara tuntas.
7. Tidak menciptakan pemukiman yang homogen.
8. Seluruh tokoh elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar
dapat menahan diri.
9. Peranan pemerintah secara intern terhadap kelompok etnis.

Pada hari Selasa 28 September 2010 pada pukul 11.30 WITA, telah diamankan 2
(dua) orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan Sdr Abdullah, yaitu :

1. Sdr BAHARUDIN alias BAHAR (20 Thn), berperan pelaku penebas parang.
2. Sdr BADARUDIN alias ADA (16 Thn), berperan membantu.

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Kriminal | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.