logo seputarnusantara.com

Musholla Keren dan Bersih di Mall Margo City Depok, Mall Lain Perlu Mencontoh

22 - Jun - 2010 | 11:20 | kategori:Agama dan Opini

musholla-margo-dlmDepok. Seputar Nusantara. Dua mahasiswi sedang asyik cuci mata di lantai dua mal Margo City, Jl Margonda Raya, Depok. Mereka lalu menyusuri sebelah barat pusat perbelanjaan itu sambil tetap memperhatikan aneka barang yang dipajang di etalase toko. Mereka menuju lorong panjang bertuliskan Rest Room, Musholla dan Nursery. Ini adalah sebuah tempat rehat terpadu dari toilet, musholla dan ruang menyusui yang saling bersebelahan. Tempat rehat ini tampak resik, bersih dan nyaman. Kedua mahasiswa ini disediakan bangku untuk duduk melepas alas kaki dan menuju tempat wudhu terpisah antara pria dan wanita.

Tempat wudhu ini membelah dua ruang salat pria dan wanita. Musholla ini tidak besar memang, masing masing berukuran sekitar 3×3 meter. Dindingnya ditempel keramik bertuliskan Allah dan Muhammad. Sementara di pintu masuk diberi dekorasi cat hijau muda berbentuk lengkungan seperti kubah. Di sudut kiri musholla, terpasang lemari kayu kecil untuk menyimpan sajadah, sarung, mukena dan beberapa Al Quran kecil. Tempat salat ini apik dan bersih. Tak hanya kedua mahasiswa itu yang menunaikan sholat wajib itu. Sejumlah pengunjung dewasa lainnya, anak-anak, serta para karyawan yang berada di Margo City pun melakukan ibadah di tempat itu.Sementara, ruang menyusui juga terlihat bersih dan sejuk.

“Kita selalu bersihkan setiap menit. Tapi, biasanya sih para pengunjung yang mau salat sudah mengerti soal kebersihan,” ujar seorang petugas cleaning service yang ditemui detikcom di Margo City, Depok itu sambil menunjuk ke arah pengunjung yang hendak dan usai sholat itu, Minggu (22/6/2010).

Namun, petugas kebersihan ini mengaku, tidak ada orang atau petugas khusus yang
ditunjuk untuk mengelola musholla. “Nggak ada Pak. Kalau soal kebersihan dan
lain-lainnya, itu langsung dicek setiap hari oleh pihak manajemen pengelola gedung ini. Ya paling kita-kita ini,” jelasnya.

Sementara, mal Depok Town Square di seberang Margo City juga menyediakan musholla di lantai satu, bersebelahan dengan aneka konter. Yang dijadikan musholla pun sebenarnya adalah dua ruang konter, satu untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Namun ruang wudhunya memang agak jauh.

“Ya ini cukup bagus. Beberapa mal atau pusat perbelanjaan yang pernah saya kunjungi, menempatkan musholla di tempat yang kurang layak,” ungkap Syarifudin, seorang pengunjung Margo City yang sempat ditemui detikcom saat itu.

Menurutnya, ada pusat perbelanjaan paling megah di Jakarta, tapi menempatkan musholla di lantai paling atas. Tak hanya itu, ruangannya pun sempit, mungkin hanya cukup untuk empat orang sekaligus, apalagi posisi kiblatnya yang miring. “Bagaimana kalau pengunjung atau karyawannya pada salat? Pasti menumpuk dan lama gilirannya, apalagi sajadah kurang diperhatikan dan kumal,” ujarnya.

Syarifudin pun mengimbau, agar para pemilik gedung, mal atau pusat perbelanjaan menyiapkan musholla dengan baik. “Tolong ini perhatikan juga oleh para pengelola gedung. Kalau bisa musholla dipindahkan ke tempat yang lebih layaklah, seperti di lantai satu, dua atau tiga,” katanya seraya tersenyum.

Tidak hanya Margo City, beberapa pusat perbelanjaan baru di Jabodetabek juga memiliki musholla yang lebih kinclong dan apik. Misalnya saja di Pejaten Village, Jakarta Selatan dan Senayan City. Pengelola mal, pasti mengedepankan aspek bisnisnya, namun bagi orang seperti Syarifuddin, musholla yang nyaman akan membuat pengunjung betah berlama-lama di mal. Jika pengunjung betah, artinya kemungkinan berbelanja juga makin besar. Kalau sudah begini, pengelola mal pasti diuntungkan juga.

“Jangan asal mencari keuntungan bisnis semata, lalu menganggap musholla itu tidak ada keuntungannya. Padahal sebenarnya, pengunjung pasti banyak yang akan datang lah kalau mushollanya enak. Ada kepedulian sosial sedikitlah,” kata Syarifudin sambil mengakhiri obrolannya itu. ( dtc )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Agama dan Opini | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.